SERANG – Beberapa petani padi Kota Serang menjerit akibat sulitnya mendapatkan pupuk. Selain itu harga pupuk juga melambung tinggi.
Kesulitan tersebut membuat mereka kesulitan untuk membeli pupuk dan berpotensi menurunkan kualitas panen mereka. Kamis (22/2/2024).
Petani di Kecamatan Walantaka, Yusuf menuturkan dirinya kesulitan mendapatkan pupuk subsidi. Kesulitan tersebut dirasakan oleh dirinya karena ia diwajibkan menunjukan kartu tani terlebih dahulu saat akan membeli pupuk subsidi.
“Pertama pupuk subsidi kalau gaada surat (Kartu Tani) gak dapet meskipun beli. Istilahnya sulit pupuk, kalau gak pake pupum hasilnya kurang bagus,” tutur Yusuf.
Yusuf juga mengeluhkan harga pupuk subsidi yang saat ini berkisar Rp130 ribu untuk satu karungnya.
Kata Yusuf, keluhan petani padi saat ini hanya terkait mahalnya pupuk. Ia berharap bisa mendapatkan pupuk yang murah dan mudah didapatkan di pasaran.
“Keluhannya ya itu pupuk kalau capek kerja mah udah biasa, pupuk sama obat keluhannya,” katanya.
Senada dengan Yusuf, Maemunah petani di Keluragan Pabuaran Kecamatan Walantaka mengatakan saat ini harga pupuk yamg biasa ia beli berkisar Rp310 ribu per 100 kilogram, sedangkan pestisida Rp50-150 ribu.
“Kemahalan segitumah, udah lama naiknya ada udah 6 bulanan. Kaget ibu, iya berat bener buat petani,” keluhnya.
Sebelum panen kata Maemunah dirinya harus menebar pupuk sekitar 3 kali di sawahnya. Rata-rata dirinya bisa menghabiskan sekitar 300 kilogram pupuk.
Terkait harga beras yang tengah melambung dirinya mengatakan itu akibat belum masuk musim panen. Sawah miliknya masih membutuhkan waktu sekitar 2 bulan untuk dipanen.
“Harga gabah delapan ribu sekarang mah dulu mah murah, semenjak beras mahal gabah mahal. Semisal panen bareangan turun paling lima ribu per kilogram gabah,” tuturnya.
Maemunah mengatakan saat ini yang jadi keluhan para petani hanyalah pupuk yang mahal. Ia berharap harga pupuk dapat kembali terjangkau serta mudah didapatkan.
“Pupuknya murah ya gitulah pupuk murah sekarang aja ibu kaget harga segitu kemahalan,” imbuhnya.
BantenNews.co.id telah mencoba mendatangi Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Serang, Sony August di kantornya untuk meminta tanggapan mengenai keluhan petani. Tapi ujar salah seorang pegawai di situ yang bersangkutan sedang tidak ada di tempat walaupun terlihat mobil dinasnya terpakir.
“Iya itu mobilnya Pa kadis tapi dia pergi ke Bandungnya pake mobil yang lain,” ujarnya.
Kami juga mencoba menghubungi melalui pesan whatsapp tapi sampai berita ini diturunkan, nomor handphone yang bersangkutan tidak aktif.
(Dra/red)