SERANG – Gelaran Pesta Mangan 2025 yang tengah berlangsung di Alun-Alun Barat Kota Serang pada 30 Mei hingga 1 Juni mendatang tercoreng oleh ulah oknum tidak bertanggung jawab yang menjual tiket palsu kepada pengunjung.
Kasus ini terungkap setelah pihak kepolisian menerima laporan adanya pengunjung yang tertipu membeli tiket dari calo tak dikenal. Dalam percakapan yang beredar di WhatsApp, tampak ada upaya penyelesaian dengan mengarahkan agar pelaku utama diburu, sementara pelaku lapangan diarahkan untuk membuat surat permintaan maaf. Salah satu oknum diketahui berasal dari luar daerah dan terlibat dalam produksi tiket palsu melalui jalur percetakan ilegal.
Kepala Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Kadinkopukmperindag) Kota Serang, Wahyu Nurjamil, turut menanggapi kasus ini melalui status WhatsApp pribadinya.
Ia menyayangkan peristiwa tersebut dan menegaskan pentingnya mendukung kreativitas lokal dengan membeli tiket resmi.
“Jangan begitu ya… kita harus dukung kreativitas anak negeri dan dukung event-event yang diadakan anak negeri. WAYAHE BELI TIKET ASLI,” tulis Wahyu, Sabtu (31/5/2025).
Pihak penyelenggara juga telah mengeluarkan pengumuman resmi di Instagram @pestamangan, menekankan agar pengunjung hanya membeli tiket di loket resmi atau melalui situs pestamangan.com. Harga tiket on-the-spot ditetapkan sebesar Rp60.000. Mereka juga memperingatkan bahwa pembelian dari pihak tak dikenal, terutama yang tidak memiliki akun resmi di media sosial, adalah bentuk penipuan.
Ia menjelaskan acara kuliner dan musik tahunan ini sejatinya menjadi ajang hiburan sekaligus promosi UMKM Kota Serang. Sayangnya, ulah segelintir orang dapat merusak kepercayaan publik terhadap kegiatan lokal yang seharusnya menjadi kebanggaan warga.
“Semoga ini jadi pelajaran dan pelaku bisa berubah menjadi pribadi yang lebih baik,” tutup Wahyu dalam unggahannya, seraya mendoakan agar pelaku mendapatkan jalan rezeki yang halal.
Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan tidak tergiur membeli tiket dari jalur tidak resmi.
Penulis : Ade Faturohman
Editor: Usman Temposo
