CILEGON – Partai Golkar masih mendominasi kursi di DPRD Kota Cilegon pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 dengan mempertahankan sebanyak 10 kursi plus satu kursi suara sisa. Meski begitu ternyata jumlah suara partai beringin mengalami penurunan bila dibandingkan dengan Pileg 2014 lalu.
Wakil Ketua Kaderisasi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Kota Cilegon Irfan Ali Hakim mengakui bahwa suara partainya mengalami penurunan jumlah suara pada Pileg 2019 ini meski tetap mendapatkan kursi yang sama seperti Pileg 2014 lalu. Kata dia, penurunan suara Partai Golkar mencapai sekitar 30 persen.
“Pileg 2019 ini kita mendapatkan total suara sekitar 58 ribu lebih. Menurun ya bila dibandingkan dengan Pileg 2014 lalu yang nencapai sekitar 65 ribu suara atau mengalami penurunan sekitar 30 persen,” ujar Irfan, Jumat (10/5/2019).
Dia menuturkan bahwa banyak faktor penyebab suara partai menurun, salah satunya karena fokus Pemilu 2019 terpecah akibat pelaksanaan secara serentak.
Sebab itu pihaknya menyarankan ke depan pelaksanaan Pileg dan Pilpres dilaksanakan secara terpisah. “Faktor utama suara kita turun memang karena kurang fokus,” terangnya.
Dia menjelaskan bahwa perolehan suara Golkar di Cilegon cukup merata. Bahkan suaranya terbesar nomor satu di setiap daerah pemilihan.
“Dapil Jombang-Purwakarta masih tetap menjadi lumbung suara Golkar, kita di sini mendapatkan tiga kursi, lalu kemudian Dapil Citangkil-Ciwandan kita mendapatkan sebanyak tiga kursi, kemudian Grogol-Pulomerak dapat dua kursi, terakhir Cilegon-Cibeber tiga kursi,” terangnya.
Sementara itu Wakil Ketua DPD II Golkar Kota Cilegon, Arief Riva’i Madawi menyampaikan bahwa pelaksanaan Pemilu 2019 baik Pileg maupun Pilpres berjalan dengan damai, aman dan kondusif.
“Kita berharap kondisi di Cilegon ini dengan adanya pemilu kemarin betul-betul dilaksanakan oleh masyarakat dengan suka cita dan kondusif,” ujarnya. (Man/Red)