Beranda Komunitas Perjuangan Hidup Keluarga Tuna Netra di Serang

Perjuangan Hidup Keluarga Tuna Netra di Serang

Kondisi rumah Saeti di Kabupaten Serang. (Ist)

SERANG – Kendati mendapatkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) namun keluarga Saeti dan dua anaknya masih jauh dari harapan.

Saeti dan anak sulungnya mengalami kebutaan 3 tahun lalu karena penyakit yang dideritanya. Selain itu Saeti juga ditinggalkan sang suami selama 11 tahun dan harus berjuang menjalani hidup tanpa sang suami.

Untuk kehidupan sehari-hari keluarga ini mengandalkan kebaikan hati dan pemberian tetangganya.
Keseharian Saeti selalu membersihkan pekarangan dan menyapu di depan rumahnya. Rumah Saeti merupakan peninggalan orangtuanya yang sudah lama meninggal.

Saeti sendiri memiliki 2 anak yakni Abdul Rojak anak sulung yang mengalami kebutaan sejak usianya 1 tahun. Selain tidak bisa melihat, Rojak juga mengalami tuna rungu dan tuna wicara.
Sedangkan Saeti mengalami kebutaan sejak 3 tahun lalu. Sementara anak bungsu Saeti, Sara dalam keadaan normal dan kini berada di kelas lima sekolah dasar.

Mereka tinggal di Kampung Kidalang, Desa Panamping, Kecamatan Bandung, Kabupaten Serang. Rumah lapuk terbuat dari bilik bamboo, sering mengalami kebocoran saat hujan, bahkan pernah tertiup angin kencang. Pernah Rojak tertimpa genting rumah saat angina kencang menerjang rumah tersebut.

Saeti tidak memiliki pekerjaan tetap. Terkadang dirinya membantu tetangga dan saudaranya menjemur padi untuk mendapat imbalan beras.

Uluran tangan dari tetangga dan kerabatlah menjadi harapan Saeti untuk menyambung hidup sehari hati. Tak jarang para tetangga memberikan makanan alakadarnya mengganjal lapar perut Saeti sekeluarga.

Saeti berharap ada perhatian dari pemerintah atau siapapun yang mau membantu untuk perbaikan rumahnya yang yang kian hari kian memprihatinkan. (Red)

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News