Beranda Hukum Perempuan yang Ditemukan Tewas di Kasemen Serang Ternyata Pedagang di Banten Lama

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Kasemen Serang Ternyata Pedagang di Banten Lama

Polisi melakukan olah TKP. (IST)

SERANG – Jasad perempuan yang ditemukan mengambang di aliran sungai yang berada di Kampung Sinaba, Kelurahan Kilasah, Kecamatan Kasemen, Kota Serang pada Jumat (12/8/2022) telah berhasil diidentifikasi. Wanita tersebut adalah SM (36) yang sehari-harinya berjualan minuman di kawasan Banten Lama.

Korban yang diketahui sebagai warga Kampung Pamarican, Kecamatan Kasemen, Kota Serang ini sudah tidak pulang ke rumahnya selama sekitar 2 hari. Korban juga diketahui sudah mengidap gangguan jiwa sejak 2 tahun.

Adik ipar korban, Umi, mengatakan dirinya baru mengetahui kabar kakak iparnya ditemukan tewas mengambang di sungai dari sanak saudaranya.

Korban biasanya berjalan kaki dari rumahnya sampai ke Banten Lama untuk berjualan sambil mengajak anaknya yang berusia sekitar 5 tahun. Namun, saat korban pergi, sang anak tidak ikut bersama korban seperti biasanya.

“Biasanya jualan aqua gitu di Banten Lama kalau udah selesai jualan ya maghrib pulang. Biasanya pulang dan kalau jualan sama anaknya yang kecil, tapi pas pergi itu enggak ikut terus kemarin tetangga tuh ketemu katanya ada di Tasikardi, kayaknya dia jalan ke Tasikardi terus ke Bedeng,” ujar Umi, adik ipar korban ketika ditemui BantenNews.co.id di Polresta Serang Kota pada Jumat (12/8/2022).

Khawatir anaknya tidak pulang-pulang, Sunenah, ibu korban pun merasa curiga. Ia meminta kepada Umi untuk bantu mencarikan korban dengan bantuan tetangga hingga pergi ke orang pintar, tetapi hasilnya pun nihil.

“Emang 2 hari sebelumnya, ibunya udah ngomong minta dicariin. Kemarin nyari sama tetangga juga tapi enggak ketemu di Banten (Banten Lama). Kemarin ada yg lihat ada di Tasikardi. Ibunya mau ke orang pintar buat lihat korban di mana, Jumat ini rencananya mau dimintain ke orang pintar gitu tapi udah enggak ada duluan,” cerita Umi.

Dari hasil pemeriksaan, kata Umi, kakak iparnya tersebut diperkirakan telah meninggal 6 jam sebelum diketemukan. Keluarga tidak ada yang menyangka nasib SM akan berakhir seperti ini. Kendati demikian, keluarga juga menolak jenazah SM untuk diautopsi dan memilih untuk langsung memakamkan jasadnya.

“Ibunya enggak mau diautopsi, katanya kalau bisa hidup lagi mah enggak apa-apa. Mau dimakamin hari ini juga, udah siap di rumah dari tadi udah diteleponin tetangga,” kata Umi.

Ketua RW 13 Kampung Pamarican Kecamatan Kasemen, Hayumi mengatakan pihaknya telah mengetahui jika korban mengidap gangguan jiwa dan seringkali berpergian sehingga baik keluarga dan warga pun tidak ada yang curiga.

“Iya ngalami gangguan jiwa stress gitu udah sekitar 2 tahunan, suaminya juga sama gangguan. Cuma ya itu kadang sembuh, kadang kumat, sering pergi-pergi. Kalau lagi kumat ya pergi gitu tapi nanti juga balik lagi. Ini ditemuinnya jauh dari rumah juga,” kata Hayumi.

Sebelumnya diberitakan, warga Kampung Sinaba, Kelurahan Kilasah Kecamatan Kasemen, Kota Serang digegerkan dengan penemuan jasad perempuan mengambang di aliran irigasi pada Jumat (12/8/2022) sekira pukul 07.00 WIB.

Jasad wanita itu pertama kali ditemukan oleh Hamsanah (50), warga setempat yang kebetulan sedang melintas di lokasi kejadian dan melihat sesuatu yang aneh di aliran irigasi.

Hamsanah pun mendekat untuk memastikan yang dilihatnya dan setelah dicek, sesosok perempuan berambut panjang dengan keadaan telungkup serta tidak berpakaian sudah dalam keadaa tak bernyawa.

“Saksi yang melihat kaget dan berteriak memanggil warga sekitar. Setelah itu warga berdatangan,” terang Kapolsek Kasemen AKP Ugum Taryana pada Jumat (12/8/2022).

Jenazah perempuan itu lalu diikat oleh warga agar tidak hanyut terbawa arus lalu warga pun melaporkan penemuan tersebut kepada kepolisian setempat. Mendapat laporan dari warga, Kapolsek beserta sejumlah personil datang ke lokasi penemuan dan mengamankan TKP serta mayat wanita itu. (Nin/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disiniĀ