Beranda Gaya Hidup Perempuan Lebih Sering Migrain Ketimbang Lelaki, Ini Alasannya!

Perempuan Lebih Sering Migrain Ketimbang Lelaki, Ini Alasannya!

Ilustrasi - foto istimewa kumparan.com

Migrain adalah sakit kepala yang menyerang sebagian sisi kepala. Sebenarnya dapat menyerang siapa saja. Namun tahukah Anda ternyata perempuan memiliki kemungkinan empat kali lebih besar terserang migrain ketimbang pria?

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Neurology, mencoba memberikan jawaban terkait hal tersebut.

Ternyata perubahan hormon yang terjadi pada perempuan menjadi salah satu penyebabnya. Penelitian yang dilakukan oleh jurnal Neurology tersebut dilakukan dengan melibatkan 114 perempuan yang terserang migrain dan 223 perempuan yang tidak memiliki riwayat migrain. Penelitian dilakukan berdasarkan data terkait riwayat sakit kepala yang pernah dialami dan hormon harian dari sampel urin saat menstruasi dalam jangka waktu 10 tahun.

Mereka menemukan perempuan yang mengalami migrain sering kali memiliki penurunan kadar estrogen lebih cepat beberapa hari sebelum menstruasi dibandingkan dengan perempuan yang tidak mengalami migrain (migrain biasanya lebih sering terjadi pada perempuan saat dua hari menjelang menstruasi)

Naiknya estrogen adalah salah satu pemicu yang mungkin. “Meski tidak mungkin fluktuasi estrogen saja yang menyebabkan migrain, tetapi itu bisa menjadi faktor pencetus,” kata penulis studi Dr. Nanette Santoro dari University of Colorado School of Medicine.

Santoro mengatakan pria tidak mengalami fluktuasi hormon yang sama dengan testosteron seperti yang dialami perempuan dengan hormon estradiol dan progesteron setiap bulannya. “Sebagian besar perempuan mengalami migrain karena dipengaruhi oleh fluktuasi hormon. Alhasil perempuan lebih sering terserang migrain ketimbang pria yang tidak mengalami fluktuasi hormon,” papar Santoro.

Dilansir Time, suatu studi baru dalam jurnal The BMJ turut menemukan bahwa perempuan yang mengalami migrain juga memiliki kemungkinan lebih besar mengalami serangan jantung, stroke dan memiliki risiko kematian yang lebih besar ketimbang perempuan yang jarang terserang migrain.

Temuan tersebut berdasarkan data dari penelitian yang dilakukan terhadap 115,51 perempuan direntang usia 25 hingga 42 yang merupakan bagian dari Nurses ‘Health Study II.

Riwayat para perempuan tersebut diamati selama 22 tahun lamanya. Dalam rentang waktu tersebut para peneliti mencari tahu apakah mereka mengalami komplikasi jantung. Sekitar 15 persen dari perempuan dalam penelitian ini melaporkan mengalami migrain, dan 50 persen diantaranya terjangkit serangan jantung yang cukup serius dibandingkan dengan perempuan yang tidak mengalami migrain. Alhasil berdasarkan hasil penelitian tersebut, para peneliti juga berpendapat migrain dianggap sebagai faktor risiko penyakit jantung. (Red)

Sumber : kumparan.com

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini