CILEGON – Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Cilegon, Sahruji menegaskan bahwa upaya pemulihan perekonomian daerah di tengah masih merebaknya virus Corona tidak dapat dilepaskan dari peran pemerintah daerah.
Menurutnya, melalui peningkatan kualitas pelayanan dan komitmen dengan berbagai kalangan usahawan mulai dari Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) hingga industri, niscaya percepatan pemulihan perekonomian dapat diwujudkan.
“Kota Cilegon ini adalah daerah sasaran investasi asing. Dari perspektif pengusaha, ketika mereka diberikan kepercayaan dan dukungan oleh pemerintah daerah melalui kebijakan Walikota, dibarengi dengan peningkatan mutu layanan daerah seperti menyangkut perizinan, tentu investasi ini akan berdampak pada produktivitas pengusaha,” ujarnya ditemui usai Focus Group Discussion (FGD) dengan tema peranan pelaku usaha guna percepatan pemulihan transformasi ekonomi dalam rangka terciptanya Pilkada serentak tahun 2020 yang aman, damai dan sejuk di hotel The Royale, Rabu (29/7/2020).
Pendapat tersebut, kata dia, sangat beralasan mengingat adanya kontribusi positif yang bisa diperoleh daerah melalui mekanisme dan kebijakan bagi hasil atas pajak yang disumbang usahawan pada negara sehingga turut andil dalam percepatan pemulihan ekonomi daerah.
“Ketika ada sebuah project investasi dengan melibatkan company local, di sana akan terjalin hubungan kerja sama yang baik melalui pemerintah untuk pemulihan ekonomi, karena adanya proses perdagangan dan jasa antara investor dan pengusaha lokal. Kenapa? pengusaha lokal itu NPWP-nya berdomisili di Cilegon, di situ ada pajak 10 persen dan ada aturan pembagian perimbangan pusat dan daerah. Kalau produktivitas pengusaha daerah tinggi, dana perimbangan itu pun akan otomatis naik. Dan itu untuk PAD Kota Cilegon,” terangnya.
Sementara itu, Walikota Cilegon Edi Ariadi optimistis pemerintah daerah dapat mengambil langkah strategis dalam upaya pemulihan perekonomian. Ia tak menampik, melalui sinergitas di dunia usaha menjadi salah satu peluang daerah untuk segera memulihkan kondisi perekonomian.
“Yang penting sinergitas perusahaan juga harus ya, pelaku usahanya jangan dibatasi. Sekarang kan pendapatan daerah sudah turun juga, APBN saja minus 5 persen kok. (Target pendapatan daerah sudah dirasionalisasi-red) tapi kan capaiannya ngga,” katanya.
Di bagian lain Edi mengatakan, keseriusan daerah dalam penanganan Covid-19 hingga berujung mendapatkan reward Rp12 miliar dari pemerintah pusat menjadi bukti Pemkot Cilegon serius pula dalam percepatan pemulihan ekonomi.
(dev/red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
