Beranda Peristiwa Perayaan HUT RI ke-76 di Pulau Tunda di Masa Pandemi, Begini Kisahnya

Perayaan HUT RI ke-76 di Pulau Tunda di Masa Pandemi, Begini Kisahnya

Perayaan HUT RI ke-76 di Pulau Tunda

SERANG – Pulau Tunda sebagai calon Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) Provinsi Banten menjadikan Pulau Tunda perlu dijaga kelestariannya. Penduduknya adalah kekuatan yang sangat menentukan nasib Pulau Tunda itu sendiri.

Di sisi lain, pandemi Covid-19 memberi dampak bagi masyarakat terutama perekonomian. Turunnya daya beli masyarakat akibat perputaran ekonomi tersendat, sedangkan salah satu penggerak roda perekonomian adalah kunjungan wisatawan dengan membawa sejumlah rupiah yang dibelanjakan di warung-warung, sewa homestay, sewa perahu, jasa pemandu wisata, dan sebagainya sehingga cukup kuat sebagai pemicu kesejahteraan di Pulau Tunda.

Menyatukan kekuatan bersama untuk meningkatkan resiliensi dari dampak pandemi Covid-19 tidak lepas dari semangat berbangsa dan bernegara. Sebagai penerus perjuangan para pahlawan, para pemuda di Pulau Tunda justru sangat semangat dalam kepedulian terhadap pendidikan, lingkungan, sosial, dan perekonomian.

Bertepatan dengan perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-76, atas inisiasi dari komunitas selam Pitrodive bekerjasama dengan Rumah Baca Umi, Taman Bacaan Pulau Tunda, Karang Taruna Bahari Pulau Tunda, Pokdarwis Jalatunda, dan Gurita Dive Center, serta atas dukungan dari komunitas Nahannafas, Kulon Bestari, Dikri’s Journey, Pepito Travel, Pulau Tunda Punya Cerita, dan Explore Pulau Indonesia, maka atas izin Kepala Desa Wargasara diselenggarakanlah event yang bertajuk “Festival Pulau Tunda 2021” yang terdiri dari kegiatan Sekolah Lapang, Upacara Bendera, Wisata Snorkling, Free Dive, Fun Dive, dan Underwater Ceremony.

Event ini diikuti oleh sekitar 80 orang yang diselenggarakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat dengan hasil uji klinis bebas Covid-19 dan kartu vaksinasi.

Sekolah Lapang yang diselanggarakan oleh Rumah Baca Umi dan Taman Bacaan Pulau Tunda diikuti sekitar 40 adik-adik Pulau Tunda seusia Sekolah Dasar. Di sana mereka belajar berhitung, tebak-tebakan, lomba balap bendera, lomba balap kelereng, lomba panjat pinang, mengaji iqro, kegiatan bersih pantai, hingga berrenang bersama di pantai. Mereka pun semangat mengikuti upacara pengibaran bendera merah-putih dengan hikmat yang dibantu oleh kakak-kakak Paskibra SMPN Pulau Tunda.

Renovasi Rumah Taman Bacaan pun digarap berkat dukungan dari para donatur pemberi cat tembok, karpet, rak buku, bermacam buku, alat tulis, dan lain-lain. Antusias adik-adik kepada kakak-kakak relawan tak hanya terhenti hingga perpisahan di pelabuhan menggambarkan bahwa harapan mereka terhadap kemajuan pendidikan dan pengetahuan pun tak akan pernah putus.

Selain itu, teman-teman komunitas free dive Nahannafas bersama para wisatawan snorkling turut meramaikan rangkaian acara Festival ini. Bendera sepanjang 10 meter pun mereka bentang di garis pantai sebagai bukti semangat mengisi kemerdekaan dengan peduli terhadap kelestarian pesisir dan laut.

Sebagai rangkaian acara terakhir, untuk pertama kalinya dilakukan Underwater Ceremony dengan mengibarkan bendera merah putih di bawah laut Pulau Tunda kedalaman 7 meter yang diikuti oleh para penyelam dari Pitrodive, Kulon Bestari, Gurita Dive, serta beberapa penyelam lokal para pemuda Pulau Tunda yang menunjukkan bahwa mereka memiliki kemampuan menyelam yang mumpuni dan mampu dikembangkan sebagai guide lokal wisata selam untuk memajukan pariwisata Pulau Tunda.

“Ini acara perdana kami mengadakan Festival di Pulau Tunda, dibantu oleh Pitrodive, Rumah Baca Umi, dan Gurita Dive yang sengaja dikemas nggak wah banget karena ini inisiasi awal. Selain itu juga karena masih pandemi. Harapannya tahun depan kami bisa mandiri, namun tetap sinergi dengan lebih banyak komunitas, dive center, dan agen-agen travel dari luar Pulau Tunda untuk membawa lebih banyak wisatawan ikut terlibat di acara kami”, kata Ucen, salah seorang pemuda Pulau Tunda melalui siaran pers yang diterima BantenNews.co.id, Selasa(17/8/2021).

Acara terselenggara dengan sukses dan meninggalkan harapan bahwa Festival Pulau Tunda dapat dijadikan agenda ciri khas Pulau Tunda yang rutin diselenggarakan setiap tahun dengan semakin beraneka ragam kegiatan seperti di bidang kesehatan, industri kreatif, rehabilitasi konservasi pesisir, dan sebagainya, serta pelibatan dari berbagai kelompok, lembaga, dan instansi yang lebih besar untuk mencapai dampak kebaikan yang juga lebih besar.

(Dhe/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini