Beranda Bisnis Penunjukan Langsung, Anthony Capuano Sebagai CEO, Stephanie Linnartz Jadi Presiden Marriott International

Penunjukan Langsung, Anthony Capuano Sebagai CEO, Stephanie Linnartz Jadi Presiden Marriott International

Anthony Capuano

SERANG  – Dewan Direksi Marriott International (NASDAQ: MAR) mengumumkan telah menunjuk Anthony “Tony” Capuano sebagai Chief Executive Officer (CEO) dan bergabung di Dewan Direksi perusahaan. Anthony sebelumnya adalah Group President, Global Development, Design and Operations Services.

Dewan Direksi juga mengumumkan Stephanie Linnartz sebagai Presiden baru yang sebelumnya merupakan Group President, Consumer Operations, Technology and Emerging Businesses. Sepeninggalan Presiden dan CEO Marriott, Arne Sorenson pada 15 Februari 2021, Anthony Capuano dan Stephanie Linnartz resmi diangkat untuk melanjutkan kepemimpinan sebagai CEO dan Presiden Marriott International.

“Tony telah berperan penting dalam pertumbuhan Marriott selama dekade terakhir. Beliau akan menjadi pemimpin yang hebat di saat kami terus mengembangkan strategi pertumbuhan sekaligus memantau dinamika pasar selama pandemi COVID-19. Beliau merupakan orang yang bijaksana dan pragmatis bersama dengan para owner dan komunitas franchisee dan telah membuktikan performanya dalam memastikan Marriott selalu dapat menyediakan layanan dan pengalaman pelanggan terbaik di setiap properti kami. Tony sangat mengapresiasi ribuan staf Marriott dan saya tahu beliau akan menjadi pemimpin yang luar biasa bagi perusahaan. Bersama dengan Stephanie sebagai Presiden dan tim pemimpin luar biasa lainnya, Marriott berada di tangan yang tepat,” kata J.W. “Bill” Marriott, Jr., Executive Chairman and Chairman of the Board, Marriott International, Jumat (26/2/2021).

Sementara Anthony Capuano mengaku merasa terhormat atas jabatan yang diemban. “Saya merasa terhormat karena diangkat untuk memimpin Marriott, namun, hal ini merupakan keadaan yang sulit. Arne adalah mentor, pemimpin, dan teman bagi setiap anggota tim kepemimpinannya. Berkat upaya Arne, kami siap untuk bergerak maju dengan transisi ini. Kami akan terus bersama-sama mengembangkan strategi yang sangat berfokus pada pemulihan, perluasan, pemberian peluang bagi para staf, menjaga hubungan baik dengan owner dan franchisee, memberikan pengalaman yang aman dan inovatif untuk tamu dan pelanggan, serta memberikan nilai bagi para pemegang saham kami,” ujarnya.

Sebelum pengangkatan ini, Anthony Capuano (55 tahun) merupakan Group President, Global Development, Design and Operations Services. Dalam perannya ini, beliau bertanggung jawab untuk memimpin pengembangan dan desain global serta mengawasi pelaksanaan Global Operations perusahaan. Selama masa jabatan, Anthony Capuano berhasil mengembangkan portofolio dari hanya lebih dari 3.200 properti (pada awal 2009) menjadi lebih dari 7.600 properti (pada akhir 2020).

Selain itu, Anthony Capuano telah berhasil mengawasi pertumbuhan dan perkembangan globalisasi yang luar biasa dalam rencana pembangunan Marriott menjadi 498.000 kamar pada 31 Desember 2020. Lebih dari setengah angka ini merupakan proyek-proyek di luar Amerika Serikat (AS). Selama pandemi COVID-19, Anthony Capuano telah memimpin Marriott dengan inisiatif Commitment to Clean yang dirancang untuk memaksimalkan protokol kebersihan Marriott yang telah ada untuk memberikan rasa aman dan tenang tambahan bagi wisatawan.

Anthony Capuano memulai karirnya di Marriott pada 1995 sebagai bagian dari tim Market Planning and Feasibility. Pada 1997-2005, beliau memimpin pengembangan layanan Marriott di AS Bagian Barat dan Kanada. Dari 2005 hingga 2008, Anthony Capuano menjabat sebagai Senior Vice President untuk pengembangan layanan Amerika Utara. Pada 2008, tanggung jawab beliau meluas hingga mencakup seluruh AS, Kanada, Karibia, dan Amerika Latin.

Lalu beliau menjadi Executive Vice President and Global Chief Development Officer pada 2009. Anthony Capuano memulai karir profesionalnya sebagai konsultan di Laventhol and Horwath, sebuah Leisure Time Advisory Group yang berbasis di Boston. Beliau kemudian bergabung dengan grup konsultasi perhotelan Kenneth Leventhal and Company di Los Angeles. Anthony Capuano memperoleh gelar sarjana di bidang Administrasi Hotel dari Universitas Cornell. Beliau merupakan anggota aktif Cornell Hotel Society dan anggota The Cornell School of Hotel Administration Dean’s Board. Anthony Capuano juga merupakan angota American Hotel and Lodging Association’s Industry Real Estate Financial Advisory Council.

Pengangkatan Stephanie Linnartz sebagai Presiden

Stephanie Linnartz

Sebagai Presiden, Stephanie Linnartz akan bertanggung jawab untuk mengembangkan dan melaksanakan semua aspek strategi konsumen global perusahaan, termasuk brand, marketing, sales, manajemen pendapatan, customer engagement, digital, teknologi informasi, bisnis yang sedang berkembang, dan strategi loyalitas.

Selain itu, Stephanie Linnartz akan mengawasi organisasi pengembangan global Marriott yang bertanggung jawab atas pertumbuhan strategis perusahaan dari 30 brand penginapan serta fungsi desain dan layanan operasional global. Stephanie Linnartz juga akan menjadi pemimpin kemajuan perusahaan dalam berbagai hal termasuk teknologi dan perhotelan, pertumbuhan berkelanjutan dari platform loyalitas Marriott Bonvoy, keunggulan portofolio brand, dan kelestarian lingkungan.

“Stephanie memiliki pengalaman dalam memimpin dan memiliki visi yang jelas mengenai bagaimana bisnis utama penginapan kami, inisiatif platform perjalanan, dan strategi loyalitas kami dapat bekerja bersamaan untuk mempercepat pertumbuhan,” kata J.W. Marriott, Jr.

“Pengalamannya yang mendalam di seluruh bisnis akan memungkinkan beliau bekerja secara baik dengan owner dan franchisee, berinovasi untuk tamu dan pelanggan, dan memberikan peluang baru bagi para staf kami. Tony dan Stephanie adalah CEO dan Presiden yang kami butuhkan dalam mendorong pemulihan dan pertumbuhan di masa mendatang,”

“Setiap anggota tim eksekutif merasakan kehilangan yang mendalam atas kepergian Arne. Beliau bukan hanya teman dan pemimpin bagi kami, namun, beliau juga mentor kami di industri perhotelan,” kata Stephanie Linnartz.

“Cara terbaik untuk menghormati kenangan Arne adalah dengan terus mengembangkan perusahaan. Ini adalah kehormatan bagi saya untuk berperan sebagai Presiden dan untuk bekerja dengan Tony dan tim eksekutif lainnya untuk memastikan transisi yang mulus agar dapat menjalankan strategi kami dengan sukses.”

Sebelum diangkat sebagai Presiden, Stephanie Linnartz (52 tahun) merupakan Group President, Consumer Operations, Technology and Emerging Businesse yang bertanggung jawab atas brand, marketing, sales, manajemen pendapatan, customer engagement, digital, teknologi informasi, bisnis yang sedang berkembang, dan strategi loyalitas.

Stephanie Linnartz memainkan peran penting selama akuisisi Starwood Hotels & Resorts oleh Marriott, mengawasi integrasi sistem bisnis penting lainnya termasuk reservasi, manajemen properti, manajemen pendapatan, dan loyalitas. Pada 2019, di bawah kepemimpinannya, perusahaan berhasil menggabungkan program loyalitas Marriott dan Starwood untuk menciptakan program loyalitas perhotelan terbesar di dunia, Marriott Bonvoy, yang saat ini memiliki lebih dari 147 juta anggota secara global.

Stephanie Linnartz memulai karirnya di Marriott pada 1997 dengan menjabat sebagai Global Chief Commercial Officer dari 2013 hingga 2019; Global Officer, Sales and Revenue Management dari 2009 hingga 2013; Senior Vice President, Global Sales dari 2008 hingga 2009; Senior Vice President, Sales and Marketing Planning and Support dari 2005 hingga 2008; dan sebelumnya juga memegang beberapa peran di Finance and Business Development Department Marriott.  Saat ini, beliau menjabat sebagai dewan direksi The Home Depot, retailer home improvement terbesar di dunia. Beliau memiliki gelar sarjana ilmu politik dan pemerintahan dari College of the Holy Cross serta menjadi anggota Board of Trustees dan mendapat gelar Master of Business Administration dari College of William and Mary.

(Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini