TANGERANG – Sejak semester ganjil, pandemi Covid-19 mulai mewabah di Indonesia sehingga kegiatan belajar-mengajar di sekolah terpaksa harus diliburkan.
Saat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sekolah mulai via daring. Hal itu yang dialami di SMAN 15 Kota Tangerang, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang.
Usman Hermawan, seorang guru bahasa Indonesia menyampaikan selain kendala jaringan, tidak punya paket, dan lain lain, pembelajaran daring cenderung hanya satu arah dan siswa cenderung pasif.
“Tidak semua siswa bersedia mengirimkan tugas-tugas pelajaran yang diberikan. Seolah siswa yang malas diuntungkan karena bisa sembunyi. Daya pantau guru pun sangat lemah,” keluh Usman saat dihubungi via WhatsApp, Jumat, (11/12/20).
Semester genap baru saja selesai dan saat ini Usman mengaku sedang melakukan penilaian akhir semester. “Penilaian pun dilakukan online dengan aplikasi Portaldik,” terangnya.
Menurutnya, kegiatan pembelajaran belum dilakukan di kelas hingga akhir tahun ini. Sejauh ini, penerapan 3M dilakukan dengan baik apabila siswa diharuskan ke sekolah.
“Misalnya ada urusan dengan wali kelas, dalam jumlah terbatas mereka wajib penerapkan protokol kesehatan,” imbuhnya.
Selain siswa, tambah Usman, siapa pun yang hendak masuk ke area sekolah, untuk keperluan apa pun wajib pakai masker. Jika tidak, akan dilarang oleh satpam di pintu gerbang.
“Pada rapat-rapat dewan guru pun, diwajibkan menerapkan protokol kesehatan,” terangnya.
Ia berharap pandemi segera berlalu. Meskipun hingga saat ini kondisinya belum aman, semoga semua sekolah mematuhi anjuran pemerintah.
“Saya pikir semua sekolah pun telah berupaya memaksimalkan kinerja agar proses pembelajaran tetap berjalan,” tutupnya.
(AU/Red/SG)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
