SERANG – Puluhan warga Kelurahan Sawah Luhur, Kecamatan Kasemen, Kota Serang menggelar aksi unjuk rasa menolak aktivitas proyek pengurukan empang yang berlokasi tepat di depan Puskesmas Sawah Luhur pada Senin (19/5/2025).
Warga menilai keberadaan truk-truk kontainer yang hilir mudik dalam proyek tersebut mengganggu kenyamanan dan aktivitas masyarakat.
Umi, salah seorang peserta aksi mengungkapkan kekhawatirannya terkait proyek yang disinyalir belum mengantongi izin Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) dan dokumen legal lainnya tersebut.
“Silakan saja proyek berjalan, asal sesuai aturan. Jangan sampai masyarakat hanya menerima dampaknya saja. Kami tidak menutup proyek ini, karena kami bukan preman. Kami hanya ingin didengar karena kami punya adab di sini,” ujar Umi.
Ia menambahkan bahwa warga mendukung pembangunan, asalkan pihak pengelola proyek juga memperhatikan keselamatan dan kenyamanan warga sekitar. Menurutnya, perlu ada kesepakatan bersama sebelum proyek dilanjutkan.
Senada dengan Ikbal, warga lainnya yang menyayangkan tidak adanya sosialisasi terkait proyek tersebut kepada masyarakat. Ia mengaku tidak pernah menerima pemberitahuan apapun sebelum proyek dimulai.
“Pengurukan ini sudah berjalan hampir dua minggu tanpa ada pemberitahuan. Saya tanya ke pihak kelurahan juga tidak tahu menahu. Harusnya ada satgas yang turun ke sini,” ucapnya.
Ikbal menambahkan bahwa debu dari kendaraan proyek menyebabkan beberapa usaha warga di pinggir jalan terpaksa tutup. Aktivitas sekolah anak-anak dan pelayanan di Puskesmas juga ikut terganggu akibat bising dan lalu lalang truk kontainer yang beroperasi hampir 24 jam tanpa henti.
“Ini lingkungan tempat tinggal, banyak anak kecil juga. Tolong perhatikan keselamatan kerja (K3) dan adakan sosialisasi. Jangan asal main uruk saja,” tegasnya.
Ia berharap pemerintah dan pihak pengelola proyek segera merespons keluhan mereka dan mengambil langkah konkret untuk meminimalisir dampak terhadap lingkungan sekitar.
Penulis : Ade Faturohman
Editor : Gilang Fattah