Beranda Pariwisata Wisatawan Temukan Puluhan Anak Penyu di Pantai Carita

Wisatawan Temukan Puluhan Anak Penyu di Pantai Carita

Wisatawan di Kondominium Lippo Carita melepas bayi penyu ke laut lepas.
Wisatawan di Kondominium Lippo Carita melepas bayi penyu ke laut lepas.

PANDEGLANG – Sebanyak 72 ekor anak penyu atau tukik ditemukan wisatawan dan petugas kemanan di Pantai Carita, Kondominium Lippo yang berada di Desa Sukajadi, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, Rabu (6/7/2023).

Kades Sukajadi Kecamatan Carita, Sandi Wyasa mengatakan, penemuan puluhan Tukik itu pertama kali ditemukan oleh wisatawan yang sedang asik nongkrong. Pada saat itu, wisatawan terkejut melihat banyaknya anak penyu yang merayap keluar dari bawah pasir.

Akhirnya, puluhan anak penyu tersebut langsung diamankan dan diserahkan ke kelompok Konservasi Alam Bawah Laut Carita untuk diamankan sementara sebelum dilepaskan kembali ke laut.

“Jadi lagi pada nongkrong gitu liat banyak penyu yang keluar terus ditangkap dan kami bawa ke anak-anak konservasi untuk diamankan dulu. Karena mengingat kematian penyu itu kalau langsung dilepas itu sangat tinggi makanya kami coba diamankan dulu dan nanti sore akan kami rilis,” kata Sandi saat dihubungi Bantennews.co.id melalui sambungan telepon.

Ia menjelaskan, saat ini puluhan anak penyu tersebut masih diamankan oleh Kelompok Konservasi Alam Bawah Laut Carita dan akan dilepaskan di Pantai Carita sekitar pukul 16.00 WIB hari ini.

Menurutnya, penemuan anak penyu atau Tukik di lokasi tersebut bukan baru kali ini saja melainkan sudah sering terjadi karena mengingat lokasi pantai di Carita yang berpasir cukup baik untuk bersarang penyu.

“Sudah sering terjadi karena memang wilayah pesisir Carita itu kondisinya pasir jadi tempat untuk bertelur penyu, terus kemarin kami dapat yang sedang bertelur dan kami amankan telurnya kami serahkan ke anak konservasi di Tanjung Lesung,” ungkapnya.

Selain sering menemukan anak Penyu, warga juga sering menemukan induk penyu yang tengah bertelur, namun warga yang sudah akrab dengan kejadian itu menganggap hal yang biasa dan tidak pernah mengganggunya.

“Kalau disini sering ditemukan, indukannya juga pernah kami temukan saat bertelur dan kami biarkan dulu sampai bertelur lalu kami ambil telurnya diamankan ke anak konservasi di Tanjung Lesung karena takut diambil sama masyarakat yang nakal,” tutupnya. (Med/Red)

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disiniĀ