Beranda Pemerintahan Pengadaan Mobil Dinas Walikota Serang Senilai Rp1,6 Miliar Menuai Kritik

Pengadaan Mobil Dinas Walikota Serang Senilai Rp1,6 Miliar Menuai Kritik

Mobil dinas baru milik Walikota Serang Syafrudin. (Ade/Bantennews)

 

SERANG – Keputusan Pemkot Serang membeli mobil dinas mewah untuk walikota senilai Rp1,6 miliar menuai kritik. Pembelian mobil Toyota Land Cruiser Prado itu dinilai mengabaikan azas kepatutan.

Deny Permana, aktivis antikorupsi dari Banten Bersih, pembeliaan mobil dinas itu tidak patut karena walikota baru menjabat sekitar 100 hari dan belum banyak prestasi yang terlihat.

“Kerja aja belum banyam tapi sudah memfasilitasi diri dengan mobil mewah yang luar biasa. Buktikan dulu membangun Kota Serang mengingat masalah ibukota provisni ini sangat kompleks,” kata Deny, Rabu (20/3/2019).

Deny memandang bahwa permasalah di Kota Serang masih perlu mendapat perhatian serius dari Pemkota Serang.
Saat ini Ibukota provinsi Banten tersebut masih masuk dalam kategori daerah paling kumuh di Banten. Selain itu, angka warga kota Serang yang membuang air besar di kebun alias Dolbon juga masih tinggi. “Yang ditunggu masyarakat adalah Pemkot Serang segera menata Kota Serang menjadi lebih baik, bukan memfasilitasi kepala daerah dengan mobil mewah,” tegasnya.

Deny mengatakan, dengan kondisi wilayah Kota Serang yang hanya  266 ribu killometer persegi maka kepala daerah tak terlalu membutuhkan kendaraan mewah seperti  Toyota Land Cruiser Prado. “Kayanya kota serang gak perlu spesifikasi mobil seperti itu karena wilayahnya tidak terlalu luas. Kami akan mengawasi apakah pengadaannya sesuai aturan atau tidak,” katanya.

Saat dikonfirmasi, Walikota Serang Syafrudin mengatakan pengadaan mobil  tersebut merupakan permintaan dari pihak sekretarariat daerah (Setda)  Kota Serang.

“Itu bukan saya yang minta tapi dari pihak Pemkot dan itu kan tidak terlalu mahal. Sebetulnya jatah kendaraan Walikota ada dua,” kata Syafrudin. (ink/red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini