Beranda Peristiwa Pemudik Asal Serang Kecelakaan di Jalan Tol Solo-Ngawi, Satu Bocah Tewas

Pemudik Asal Serang Kecelakaan di Jalan Tol Solo-Ngawi, Satu Bocah Tewas

Kondisi mobil warga Serang yang kecelakaan di Jalan Tol Solo-Ngawi, tepatnya di KM 511, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah - foto istimewa tribunnews.com

SERANG – Kecelakaan tunggal melibatkan mobil Nissan Evalia berpelat nomor A 1264 GM di Jalan Tol Solo-Ngawi, tepatnya di KM 511, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Akibat kecelakaan tersebut, penumpang atas nama Adam Putra Wicaksana (8) meninggal dunia di lokasi kejadian karena mengalami luka pada bagian kepala.

Dari identitasnya, pengemudi Angga Dwi Wicaksana (36) tercatat sebagai warga Perum Puri Teratai Blok F 01/12 RT 5 RW 3 Situterate, Cikande, Kabupaten Serang.

Kendaraan tersebut mengangkut 3 penumpang yakni Ani Susilowati (36), Indah Ismawati (61), dan Adam Putra Wicaksana (8).

Kanit Laka Satlantas Polres Karanganyar, Iptu Sutarno mewakili Kasat Lantas Polres Karanganyar, AKP Faris Budiman menyampaikan, kejadian bermula saat kendaraan Nissan Evalia yang dikemudikan Angga Dwi Wicaksana (36) melintas dari barat arah Solo menuju ke timur arah Sragen.

“Kendaraan melintas dari arah barat menuju ke timur atau dari arah Solo menuju ke Sragen, dikutip dari tribunnews.com, Jumat (31/5/2019).

Mobil berjalan dengan kecepatan 80 km/jam. Kendaran itu berjalan terlalu ke kiri. Kemudian menabrak guardrail (pagar pengaman jalan) dan terjadilah laka lantas tunggal,” terangnya.

Akibat kecelakaan itu, Adam Putra meninggal dunia di lokasi kejadian karena mengalami luka pada bagian kepala.

Dua penumpang lainnya dilarikan ke RSUD Dr Moewardi Surakarta karena mengalami luka lecet dan menjalani perawatan intensif.

“Prediksi kami, pengemudi mengalami kelelahan dan mengantuk saat berkendara.

Mereka merupakan pemudik dari Serang yang menuju Surabaya,” terangnya.

Iptu Sutarno meminta para pengemudi, baik mobil maupun motor, yang mudik bisa menilai kondisi masing-masing.

Tidak memaksakan diri untuk terus berkendara dengan alasan mengejar waktu.

Menurutnya, keluarga di rumah yang menunggu berharap semua selamat sampai tujuan.

Jadi, bukan masalah waktu yang terpenting melainkan keselamatan.

“Kalau ngantuk atau capai, harus beristirahat.

Masuk ke rest area atau posko mudik yang berada di sepanjang jalan.

Tentu sopir atau pengemudi yang paling tahu kondisinya tapi penumpang atau yang membonceng juga harus mengingatkan,” jelasnya.

Dia tak lupa mewakili kepolisian mengucapkan turut berbelasungkawa kepada keluarga almarhum. (Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini