
SERANG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten sedang menimbang rencana penghentian operasional truk tambang selama libur Natal 225 dan Tahun Baru (Nataru) 2026.
Langkah ini dipertimbangkan untuk mengantisipasi kemacetan seiring perkiraan lonjakan jumlah kendaraan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Banten, Deden Apriandhi memandang meningkatnya arus truk tambang imbas penutupan aktivitas pertambangan di Jawa Barat dapat mendorong lalu lintas truk keluar-masuk Banten naik hingga lima hingga tujuh kali lipat.
Lonjakan tersebut ditambah dengan potensi kendaraan yang masuk ke Banten saat libur Nataru dikhawatirkan menimbulkan kemacetan, terutama ke arah Pelabuhan Merak, Cilegon, dan jalur wisata.
“Bayangkan misalkan ribuan truk nanti yang ada di jalan raya harus bersaing dengan masyarakat yang libur, (mereka) harus bersaing dengan ribuan truk yang ada di jalan,” katanya.
“Makanya Pa Kadishub akan kembali mengkaji ulang apakah kita hanya cukup membatasi atau sementara waktu, ya kita tutup pada saat libur Nataru,” imbuhnya, Selasa (2/12/2025).
Kata Deden, saat libur hari besar seperti Idul Fitri pun, beberapa ruas tol pun ada yang ditutup untuk sejumlah angkutan tertentu kecuali yang memuat pangan. Hal itu juga yang menjadi pertimbangan Pemprov.
“Syukur-syukur sih ada pembatasan langsung dari Pemerintah Pusat,” katanya.
Penulis : Audindra Kusuma
Editor : Tb Moch. Ibnu Rushd