TANGSEL – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) menargetkan penyelesaian penanganan banjir di Perumahan Pondok Maharta, Pondok Kacang Timur, selesai pada 2026.

Walikota Tangsel, Benyamin Davnie mengaku, telah menginstruksikan jajaran untuk mempercepat penanganan agar banjir tidak terus berulang setiap tahun.

“Sudah ditargetkan selesai tahun 2026. Tahun ini kita mulai percepat. Rapat koordinasi dengan semua dinas sudah dilakukan,” kata Benyamin, Rabu (9/7/2025) kemarin.

Salah satu solusi utama, lanjut Benyamin, adalah pembangunan tandon air di RW 10 Pondok Maharta.

Di mana, lahan seluas hampir 5.000 meter persegi itu sebelumnya diusulkan warga untuk gedung serbaguna. Namun akhirnya disepakati sebagai lokasi tandon.

“Kesepakatannya, lahan itu dibangun tandon yang aman dan bagus. Warga juga setuju,” ucapnya.

Benyamin mengaku, pembangunan tandon air akan dimulai tahun depan. Saat ini, Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) sedang menyiapkan desain teknis atau Detail Engineering Design (DED).

Benyamin menambahkan Kali Serua juga mengalami penyempitan. Di wilayah Tangsel lebarnya delapan meter, tapi saat masuk Kota Tangerang tinggal enam meter.

“Ini ikut membuat aliran air melambat dan akhirnya meluap,” ujarnya.

Senada, Kepala DSDABMBK, Robby Cahyadi, menyebut tandon itu mampu menampung sekitar 20 hingga 25 ribu meter kubik air hujan.

“Lagi menyiapkan DED. Ya, kira-kira cukup untuk menampung air yang menggenang di lingkungan tersebut,” katanya.

Banjir di Maharta termasuk yang paling parah awal pekan ini. Air sempat naik hingga 140 sentimeter dan merendam tiga RW, berdampak pada sekitar 400 kepala keluarga.

Genangan baru surut Selasa sore setelah pompa air dikerahkan.

Robby mengatakan penyebab banjir juga karena aliran Kali Angke yang menyempit, terutama di wilayah Kota Tangerang.

“Airnya mengalir lintas wilayah. Jadi harus ditangani bersama,” ujarnya.

Penulis : Mg-Ahmad Rizki
Editor: Tb Moch. Ibnu Rushd