Beranda Pemerintahan Pemkot Sebut MRT Tangsel Masuk PSN

Pemkot Sebut MRT Tangsel Masuk PSN

Wakil Walikota Tangsel Pilar Saga Ichsan. (Ahmad Rizki-Mg/bantennews)

TANGSEL – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) memastikan proyek Mass Rapid Transit (MRT) yang menghubungkan wilayah selatan Jakarta dengan Tangsel segera memasuki tahap pembangunan.

Proyek ini telah tercantum dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2025.

Wakil Walikota Tangsel, Pilar Saga Ichsan mengatakan pembangunan MRT merupakan bagian dari integrasi sistem transportasi kawasan Jabodetabek.

“Ya, pemerintah pusat udah menarget penyelesaian jalur MRT dari Lebak Bulus menuju Rawa Buntu atau Serpong dalam periode RPJMN saat ini,” ujar Pilar, Selasa (24/6/2025).

PT MRT Jakarta sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) DK Jakarta, saat ini tengah menuntaskan studi kelayakan terhadap dua opsi trase.

Trase pertama mengikuti jalur lama: Lebak Bulus–Pondok Cabe–Ciputat –Serpong. Adapun alternatif kedua melewati Lebak Bulus–Pondok Aren–Serpong.

“Kajian sedang difokuskan pada aspek teknis dan efisiensi anggaran. Mana yang paling memungkinkan secara waktu dan biaya akan diprioritaskan,” ujar Pilar.

Pemkot Tangsel, lanjut Pilar, terus menjalin koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Banten, DK Jakarta, serta PT MRT Jakarta.

Pilar menyebut komunikasi antar kepala daerah berlangsung intens demi memastikan proyek berjalan sesuai jadwal.

“Kami tinggal menunggu arahan tahap eksekusi dari pemerintah provinsi dan pihak MRT,” ujarnya.

Diketahui, panjang jalur MRT Tangsel diperkirakan mencapai 16 kilometer. Adapun biaya konstruksi ditaksir lebih dari Rp200 miliar per kilometer.

Anggaran itu mencakup pembangunan struktur jalan layang, sistem MRT, serta teknologi pendukung lainnya. Angka tersebut belum termasuk kebutuhan pembebasan lahan yang berpotensi menambah nilai investasi secara signifikan.

Menurut Pilar, skema pembiayaan proyek masih dibahas. Pemerintah juga membuka kemungkinan kolaborasi dengan pihak swasta, terutama jika trase melintasi kawasan komersial seperti Bintaro dan BSD.

Baca Juga :  Pembangunan TPS3R dan Septictank Komunal di BSD Tidak Koordinasi dengan Pemda Tangsel

“Kalau rutenya menyentuh area dengan nilai ekonomi tinggi, keterlibatan swasta sangat dimungkinkan,” jelasnya.

Ia berharap, keputusan akhir soal trase dan pembiayaan dapat segera diambil agar proses pembangunan fisik MRT bisa dimulai sesuai target nasional.

Penulis : Mg-Ahmad Rizki
Editor: Tb Moch. Ibnu Rushd

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News