SERANG – Banyaknya lahan pertanian yang mengalami kekeringan di Kota Serang diduga akibat dampak dari kemarau panjang atau El Nino. Pemkot Serang mengatakan jika kekeringan di Kota Serang masih tergolong aman.
Hal tersebut disampaikan oleh ASDA II Kota Serang Yudi Suryadi. Menurut Yudi berdasarkan laporan dari Dinas Pertanian Provinsi Banten, luas area persawahan yang mengalami kekeringan di Kota Serang hanya seluas 18 hektare yang meliputi 6 kecamatan yaitu di Kecamatan Kasemen, Walantaka, Serang, Taktakan, Cipocok Jaya dan Curug.
Menurutnya luas 18 hektare lahan padi yang mengalami puso tersebut belum mengindikasikan pada darurat kekeringan.
“Ternyata masih kecil hanya 18 hektare saja tanah sawah yang mengalami kekeringan atau puso itu masih sebagian kecil. Untuk pangan masih aman untuk di Kota Serang,” kata Yudi.
Yudi juga menghimbau agar para petani jangan dulu melakukan penanaman, karena musim kemarau atau El Nino diperkirakan masih akan berlangsung sampai bulan Oktober.
“Kita juga menginformasikan supaya jangan melakukan musim tanam karena kondisinya sekarang masih kekeringan termasuk juga irigasi Ciujung kan sekarang dilakukan pengeringan karena memang ada beberapa perbaikan saluran irigasi,” imbau Yudi.
Untuk wilayah yang mengalami kekeringan pun Pemkot melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah melakukan pengiriman air bersih sebanyak 12 kali.
“(BPBD) sudah melakukan kurang lebih 12 kali kegiatan (Pengiriman air) di beberapa wilayah mulai dari Kasemen, Taktakan, Walantaka baru 3 (Kecamatan) yang dilakukan BPBD untuk pengiriman air bersih termasuk juga kemarin kita sudah mengajukan ke balai prov Banten untuk meminjam tangki air nah ini nanti akan digunakan oleh Perumdam dalam rangka membantu masyarakat Kota Serang yang kekurangan air bersih,” tutur Yudi.
(Mg-Audindra)
