Pemkab Pandeglang Perpanjang Kontrak Wisma PKPRI Untuk Tempat Isolasi

PANDEGLANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang memperpanjang kontrak Wisma PKPRI untuk dijadikan lokasi isolasi bagi warga Pandeglang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Perpanjangan kontrak tersebut hingga 3 bulan mendatang.

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pandeglang, Achmad Sulaeman mengatakan, sebelumnya Pemkab Pandeglang hanya melakukan kontrak dengan pihak PKPRI hingga Desember 2020 kemarin. Namun karena jumlah kasus konfirmasi positif masih bertambah maka Pemkab memperpanjang kontrak hingga Maret mendatang.

“Jadi kontrak Gedung Wisma PKPRI itu diperpanjang oleh Satgas sampai Maret, akhir Maret akan dipertimbangkan lagi masih dibutuhkan atau tidak dan akan dipertimbangkan lagi tiap 3 bulan,” kata pria yang akrab disapa Sule ini, Senin (25/1/2021).

Kata Sule, sebelumnya petugas di Wisma PKPRI hanya menerima rujukan pasien Covid-19 pada siang hari saja, namun saat ini masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19 bisa dirujuk ke Wisma PKPRI meski malam hari dengan persyaratan berkas yang sudah lengkap.

“Jadi 6 bulan Wisma PKPRI akan dijadikan tempat Isolasi Mandiri bagi yang terkonfirmasi positif dan persyaratannya juga enggak repot seperti yang dulu karena sekarang malam hari juga bisa (dirujuk ke wisma PKPRI) yang penting berkasnya lengkap serta diantar atau sebelumnya kontak dengan puskemas,” jelas Sule.

Sule membeberkan, pertimbangan diperpanjangnya kontrak tersebut karena kasus konfirmasi positif Covid-19 di Pandeglang masih bertambah dan perlu penanganan yang serius dari pemerintah. Akan tetapi, masyarakat masih belum memanfaatkan lokasi tersebut dengan baik karena masih ada anggapan bahwa di lokasi itu masyarakat tidak diperbolehkan keluar.

Padahal kata dia, di lokasi itu masyarakat diperlakukan dengan baik dan diberikan sarana yang cukup lengkap mulai dari kamar bersih, televisi dan WiFi gratis yang bisa digunakan kapan saja.

“Masalahnya masyarakat ini belum memanfaatkan wisma PKPRI ini dengan maksimal, kapasitas yang bisa menampung 60 orang sampai 100 orang ini belum dimanfaatkan dengan maksimal. Jadi masyarakat masih takut untuk dibawa ke PKPRI,” tutupnya. (Med/Red/SG)