Beranda Uncategorized Pemilihan Wakil Walikota, Fraksi DPRD Cilegon Pro Kontra Sistem Terbuka dan Tertutup

Pemilihan Wakil Walikota, Fraksi DPRD Cilegon Pro Kontra Sistem Terbuka dan Tertutup

Ilustrasi - foto istimewa google.com

CILEGON – DPRD Kota Cilegon segera membentuk Panitia Khusus (Pansus) Pemilihan Wakil Walikota yang bakal mendampingi Walikota Cilegon, Edi Ariadi.

Pasalnya, dalam Pansus itu juga bakal membahas perihal sistem pemilihan Wakil Walikota, apakah dilaksanakan secara tertutup atau terbuka. Hal inipun menjadi pro dan kontra antar Fraksi di DPRD Cilegon.

Wakil Ketua DPRD Kota Cilegon, Sihabudin Syibli mengatakan, pihaknya lebih memilih pemilihan Wakil Walikota dilaksanakan secara tertutup. Itu dilakukan guna menghindari kericuhan dan ketidakkondusifan antar fraksi.

“Kalau PPP sepakat tertutup, kan langsung, random, bebas dan rahasia. Kalau terbuka kita itu orang timur nanti tidak konsusif, bisa ricuh juga,” ucapnya ditemui disela Rapat Konsolidasi dan Pemantapan Partai Pengusung Jokowi-Ma’ruf Amin di Bintang Laguna, Senin (4/3/2019).

Namun demikian, kata Ketua DPC PPP Cilegon itu, pihaknya masih menunggu keputusan Pansus soal sistem pemilihan Wakil Walikota.

“Minggu ini rencannya dibentuk Pansus Pemilih Wakil Walikota, setelah dibentuk, hal apa nanti yang dibahas?, kita lihat Tatibnya (Tata Tertib DPRD-red), supaya apa yang akan dilakukan Pansus sesuai dengan aturan. Setelah itu kita bentuk Pangli (Panitia Pemilihan) terkait pelaksanaan untuk pemilihan Wakil Walikota. Pansus ini terdapat sekitar 15 orang,” paparnya.

Sementara itu, Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD Cilegon, Erick Rebiin menyatakan pihaknya lebih sepakat pemilihan Wakil Walikota dilakukan sistem terbuka.

“Saya sepakat sistemnya terbuka, kita ini kan era demokrasi, kenapa harus tertutup? terbuka saja, kan kita itu memilih melakukan pertimbangan- pertimbangan, maka sebagai politisi harus tampil, biar dikenal orang banyak,” ucapnya.

Dia juga menilai pemilihan Wakil Walikota secara terbuka bisa lebih adil. “Saya rasa tidak mungkin ada kericuhan pada sistem pemilihan terbuka karena perbedaan pendapat dan milih itu hak prerogatif dan pemilihan terbuka lebih terlihat. Kalau tertutup kan tidak menunjukkan politisi sejati,” ucapnya. (Man/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini