TANGSEL – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapik) Kota Tangerang Selatan menambah kuota pembuatan Kartu Identitas Anak (KIA) dari yang semula 500 menjadi 600 kuota.
Hal itu karena membludaknya warga yang berdatangan untuk membuatkan KIA untuk anaknya. Ditambah, tidak sedikit warga yang protes karena tidak kebagian kuota.
Kepala Seksi Identitas Penduduk pada Disdukcapil Kota Tangerang Selatan, Mira Anggraeni mengatakan, kuota awal yang ditetapkan pihaknya yakni 500 anak untuk enam kelurahan yang ada di Kecamatan Ciputat Timur.
Penetapan kuota itu, kata dia, mempertimbangkan kemampuan para petugas dan kekuatan mesin pencetak kartu untuk menyelesaikan pembuatan KIA dalam satu hari.
“Kuota tersebut berdasarkan kemampuan 2 mesin cetak dan operator, tapi begitu dilihat pemohonnya disini banyak, akhirnya kita tambah lagi kuotanya 100, jadi total 600 anak pada hari ini,” kata Mira, Kamis (25/7/2019).
Jumlah petugas pun, menurutnya hanya 11 orang dibantu oleh beberapa orang dari masing-masing kelurahan. Kalau lebih dari itu, lanjutnya, dikhawatirkan tidak cukup untuk satu hari penyelesaiannya.
Mira sudah memperkirakan tingginya animo masyarakat untuk pembuatan KIA, dia membenarkan adanya antrean yang membludak hingga ke jalan dan adanya warga yang datang antre sejak subuh.
“Kita juga pakai aula kelurahan untuk menampung pemohon, kebetulan karena aulanya lebih besar daripada aula kecamatan,” tambahnya.
Ia juga menyatakan, ratusan anak yang tidak mendapatkan KIA diarahkan orang tuanya untuk membuat di Kantor Disdukcapil dan Living World.
“Di Living World kuota KIA 150 per hari, yang belum mendapatkan di even ini, bisa ke sana,” katanya. (Ihy/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
