Beranda Pemerintahan Pembelian Beras ASN Pandeglang Lewat BUMD Menurun

Pembelian Beras ASN Pandeglang Lewat BUMD Menurun

Jumhana, Direktur BUMD PT Pandeglang Berkah Maju. (Memed/bantennews)

PANDEGLANG – Direktur badan usaha milik daerah Pemkab Pandeglang PT Pandeglang Berkah Maju (PBM) Jumhana mengaku saat ini stok beras dan gabah di mitra BUMD masih melimpah, namun pemesanan pembelian mengalami penurunan.

“Jadi stok beras yang masih ada di kami masih banyak di mitra-mitra kami, ditambah kami beli beberapa ton gabah juga masih ada, namun ASN saat ini berkurang pemesanannya terkait dengan adanya surat dari Sekda yang mana maksudnya itu imbauan, jadi menginterpretasikan bahwa itu pencabutan,” kata Jumhana, Senin (6/5/2019).

Kata Jumhana, pemesanan yang paling banyak berkurang berasal dari ASN. Hal itu lantaran adanya surat edaran dari Sekda berupa imbauan, namun banyak yang mengartikan bahwa surat tersebut sebagai pencabutan kerja sama dengan BUMD.

“Itu yang harus kami maknai sebagai perusahaan daerah memaknai surat itu seharusnya rekan-rekan dan pegawai ASN di Pandeglang memaknainya hanya imbauan bukan pencabutan, supaya tidak ada lagi booming di luar itu tekanan, beli dedet, potongan memaksa, pungli dan sebagainya itu seharusnya tidak ada,” terangnya.

Padahal menurut Jumhana tujuan dari didirikannya BUMD PBM adalah menggali potensi PAD dengan cara membeli gabah dari para petani dan menjual kembali dalam bentuk beras pada ASN. Untuk mensiasati penurunan pesanan dari ASN dirinya berencana akan mengembangkan sayap dengan cara menjalin kerja sama dengan intansi lain seperti Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) dan SPN Mandalawangi

“Ke depan kami akan komunikasi dengan Dinas Ketapang, kami juga sudah menawarkan dengan SPN, kami juga sudah menawarkan kepada pihak-pihak non ASN Pandeglang yang mau,” ujarnya.

Ia juga membeberkan bahwa surat yang dikeluarkan oleh Sekda dalam isinya diterangkan bahwa banyak ASN yang memiliki sawah sendiri dan mempunyai beras, sehingga dengan dasar itu banyak ASN yang tidak memesan kembali. Padahal menurutnya BUMD juga siap menampung jika ASN tersebut memiliki stok beras atau gabah yang melimpah.

Dengan adanya surat tersebut alhasil berdampak langsung pada angka pembelian, dimana biasanya setiap bulan BUMD mengirim beras sekitar 50 ton untuk menyuplai kebutuhan beras ASN namun setelah ada surat itu pesanan menurun hingga 25 ton.

“Kebanyakan alasannya bahwa ASN di Pandeglang itu banyak mempunyai beras, ya ga apa-apa jual ke kami nanti kami yang menjualkan lagi, itu namanya bicara integritas kami,” tukasnya. (Med/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini