CILEGON – Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPU-TR) Kota Cilegon menunda rencana pembangunan tiga tandon, yakni Cibuntu, Bulakan dan Sukmajaya. Kondisi lahan yang memerlukan adanya pengerukan dinilai membuat Pemkot Cilegon tidak efisien dalam rencana pembangunn infrastruktur solusi persoalan banjir tersebut.
“Kalau kita lakukan pengerukan pada lahan tandon saat ini hasilnya malah tidak akan maksimal. Karena kalau kita keruk sebelum dibangun tandon, biayanya akan membengkak untuk sewa alat beratnya untuk menggali, belum lagi proses angkutan tanah yang dikeruk. Apalagi kan tanah hasil kerukan itu juga merupakan aset daerah,” ungkap Plt Kepala DPU-TR Cilegon, Muhammad Ridwan, Kamis (1/8/2019).
Menyikapi rencana itu, kata dia, pihaknya bahkan sudah mengambil langkah lelang dengan melibatkan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Serang untuk tanah hasil galian dengan kedalaman sekira 4 meter tersebut.
“Kita sedang lelangkan tanah hasil kerukan dua tandon yang masing-masing luasannya itu sekitar 2 hektare dulu ya. Dengan begitu kan kita bisa peroleh pendapatan, yah sekitar Rp2 miliar, kita tinggal tunggu hasilnya. Yang sudah dikeruk itu kan baru cuma tandon Sukmajaya saja, jadi tinggal dibangun TPT (Tembok Penahan Tanah) saja,” terangnya.
Diketahui, proyek pembangunan tandon sebagai bagian program Long Water Storage (LWS) itu sempat pula gagal dilelangkan pada 2018 silam. Dijelaskan Ridwan, keberadaan tandon tersebut akan dapat dirasakan manfaatnya untuk jangka panjang.
“Tapi tahun 2019 ini rencananya ketiga tandon itu sudah kita lelangkan dan dibangun. Tahap awal itu nantinya kan jenis tandonnya baru hanya sebatas menampung saja, barulah nanti akan ada saluran yang sekaligus bisa kita atur pengeluaran airnya ke depan,” jelas Ridwan. (dev/red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
