SERANG – Kurang lebih dua jam uang milik kakek Sarneli dihitung ulang oleh para pegawai keuangan Bank Indonesia (BI) wilayah Banten. Pasalnya, fenomena menghitung uang milik kakek Sarneli merupakan kejadian unik.
Para petugas mengaku, butuh waktu lama kalau belum terbiasa untuk menghitung uang yang lusuh milik kakek Sarneli.
“Meskipun jumlahnya banyak kalau lusuh gini, butuh keahlian khusus dan pegawai yang terampil cara menghitung uang dengan manual. Tadi sudah dihitung uang yang ditukar sekitar 77.138.000,” kata Agus Hartanto Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Banten saat menyaksikan proses penukaran uang milik kakek Sarneli di gedung BI Banten, Palima, Kota Serang, Jumat (27/4/2023).
Agus juga menambahkan bahwa kejadian ini seharusnya menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk tidak menyimpan uang dalam jumlah besar di rumah. Menyimpan uang dalam jumlah besar di rumah sangat berisiko dan tidak aman, karena bisa menjadi sasaran pencurian atau kehilangan akibat bencana alam seperti kebakaran atau banjir.
“Sebaiknya masyarakat menyimpan uang di bank, karena di bank uang akan terjamin keamanannya dan dapat dipergunakan dengan mudah. Selain itu, menyimpan uang di bank juga lebih aman daripada menyimpan di rumah,” ujarnya.
Pihak BI Banten juga mengimbau masyarakat untuk rutin melakukan penukaran uang yang sudah lusuh atau rusak dengan uang yang baru, sehingga uang yang beredar di masyarakat selalu dalam kondisi yang baik dan dapat digunakan dengan mudah.
“Kami selalu siap melayani masyarakat dalam melakukan penukaran uang, baik itu pecahan kecil maupun besar. Jangan ragu untuk datang ke bank untuk melakukan penukaran uang, karena itu adalah hak masyarakat,” tutup Agus. (Dhe/Red)