SERANG – Panjang Mulud, tradisi perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kota Serang, Banten, ternyata menjadi berkah tersendiri bagi para pedagangnya. Selama hampir sebulan, para pedagang berhasil meraup keuntungan hingga puluhan juta rupiah.
Salah satu pedagang Panjang Mulud, Sobri, mengatakan selama hampir sebulan dagangannya sudah laku terjual hingga 200 lebih. Dari 200 lebih Panjang Mulud yang terjual, Sobri mendapatkan keuntungan bersih senilai Rp 10 juta.
“Modal Rp 5 juta dapatnya Rp 15 juta semuanya,” ucap Sobri, Sabtu (14/10/2023).
Namun, bila dibandingkan tahun 2022, penjualan Panjang Mulud yang terjual lebih banyak ketimbang tahun 2023. Sobri menjelaskan, berkurangnya penjualan Panjang Mulud, karena harga beras saat ini tengah mahal.
Kedua, konsumen sudah banyak yang beralih ke perabotan rumah tangga ketimbang membeli panjang Mulud, dengan alasan lebih efisiensi pengeluaran dan lebih praktis.
“Tahun ini penjualannya 70 persen. Jauh dengan tahun 2022. Padahal tahun kemarin baru beres Corona, tapi lumayan. Karena dua tahun muludnya dibatasi, jadi penjualan meledak,” jelas Sobri.
Sobri menyebutkan, harga Panjang Mulud yang dijual tergantung dari ukuran dan tingkat kesulitannya. Harganya mulai dari Rp 80 ribu hingga Rp 500 ribu.
“Harga dari Rp 80 ribu sampai Rp 500 ribu. Yang Rp 80 ribu model masjid atau musala. Yang Rp 100 ribu-Rp 250 ribu masjid dua susun atau rumah gadang. Perahu juga ada yang variasi ada yang jumbo atau kecil harga Rp 250 ribu-Rp 500 ribu,” ujarnya.
Sobri mengatakan, Panjang Mulud yang banyak diminati model Panjang Mulud Rumah Gadang. “Rumah gadang. Paling favorit rumah gadang karena rame,” ujarnya.
Meskipun penjualan Panjang Mulud tahun ini berkurang, Sobri tetap bersyukur karena masih bisa meraup keuntungan yang cukup besar. Ia berharap, penjualan Panjang Mulud tahun depan bisa kembali normal. (Dhe/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
