SERANG – Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tiongkok bakal menggelar kegiatan bertajuk “Diplomasi Santri” dalam rangka puncak acara Nihao Santri peringatan Hari Santri Nasional 2020.
Nihao Santri berisikan kegiatan seperti webinar dan lomba-lomba yang dilaksanakan melalui media online.
Menurut panitia Nihao Santri, Waki Ats Tsaqofi, kegiatan tersebut akan memberikan gambaran bagaimana peran santri sebagai jembatan diplomasi Indonesia-Tiongkok.
“Kegiatan webinar Diplomasi Santri ini merupakan puncak dari kegiatan Nihao Santri, karena tahun 2020 yang bertepatan dengan Hubungan diplomatik Indonesia dan Tiongkok yang ke-70 tahun,” katanya, Kamis (12/11/2020).
Lebih lanjut, Waki yang juga Wakil Ketua PCINU Tiongkok menyatakan hubungan diplomatik Indonesia-Tiongkok telah diwarnai berbagai macam dinamika dan hasil yang sangat positif dari berbagai pihak yang saling mendukung satu sama lain.
“Narasumber pada kegiatan tersebut, Dahlan Iskan, yang merupakan Founder Harian DI’s Way dan Helmy Faishal Zaini, Sekretaris Jendral PBNU, serta dimoderatori oleh Novi Basuki, selaku Syuriah PCINU Tiongkok dan mahasiswa doktoral Sun Yat-sen University,” katanya.
Selain itu, PCINU Tiongkok juga ingin meningkatkan hubungan people to people Indonesia-Tiongkok. Karena NU punya peran yang luar biasa dalam lahirnya NKRI. Jadi ke depan, NU akan memainkan peran yang sangat signifikan dalam hubungan Indonesia dengan Tiongkok.
Dengan ini PCINU Tiongkok menghimbau kepada seluruh masyarakat yang ingin ikut dalam kegiatan webinar ini bisa langsung mendaftar melalui link dibawah ini http://bit.ly/pcinutiongkok atau melalui Rasyudi +86 132-6070-5563 (WA).
Sebagai catatan, Nihao Santri telah mengadakan perlombaan lomba MTQ Virtual Internasional dan lomba Tiktok yang telah dilaksanakan pada bulan Oktober lalu.
PCINU Tiongkok terbentuk pada 20 Agustus 2017 di Pondok Pesantren Al-Islahiyah Malang, Jawa Timur yang digagas para mahasiswa di Tiongkok. Saat ini, jumlah anggota PCINU Tiongkok ada sebanyak 456 orang.
Mereka merupakan mahasiswa dan mahasiswi di tingkat S1, S2, S3. Rata-rata mereka menimba ilmu di jurusan matematika, ekonomi, sains dan teknologi di kota Nanjing, Wuhan, Changchun, Chongqing, Shanghai, Guangzhou, dan kota-kota lainnya.
(Red)