Beranda Pariwisata PBB dan FPI Kutuk Penganiayaan Tokoh Agama oleh Bank Keliling

PBB dan FPI Kutuk Penganiayaan Tokoh Agama oleh Bank Keliling

Ketua FPI Kabupaten Serang Ustadz Supriyatna bersama Jems Sirait menyatakan sikap atas kasus pengeroyokan tokoh agama. (ist)

SERANG – Berbagai komunitas masyarakat kembali menyuarakan kutukan atas penganiayaan tokoh agama di Baros, kabupaten Serang. Penganiayaan itu menimpa Ustaz Muhyi oleh oknum bank keliling.

Persatuan Batak Bersatu (PBB) dan Ormas Front Persaudaraan Islam (FPI), Pengasuh Pondok Pesantren, Pendeta HKBP serentak menyatakan sikap mengutuk keras aksi kekerasan tersebut.

Para tokoh Agama, Ormas dan masyarakat juga menyatakan sikap akan mengawal kondusifitas wilayah yang aman dan nyaman di Provinsi Banten, khususnya di Kabupaten Serang.

“Ini tindakan yang sangat mencoreng nama baik suku etnis Batak di Provinsi Banten. Saya sebagai Ketua DPC PBB Kabupaten Serang mengutuk keras tindakan oknum-oknum bank keliling yang menganiaya seorang tokoh agama di Baros. Kami mendukung Polda Banten memproses sesuai hukum yang berlaku,” tegas Jems Sirait dalam pernyataannya.

Sementara Ketua FPI Kabupaten Serang Ustadz Supriyatna menyatakan keprihatinannya dan mengutuk keras atas peristiwa pengeroyokan yang dialami seorang tokoh agama dan masyarakat Pandeglang.

“Kami sangat murka dengan adanya pengeroyokan terhadap seorang ustad. Kami akan menahan diri dan peristiwa ini jangan sampai terulang lagi serta pelakunya harus diproses sesuai hukum yang berlaku,” tegas Supriyatna.

Ustadz Supriyatna juga sepakat dan mengajak masyarakat untuk menjaga kondusifitas kamtibmas dan meminta masyarakat tetap tenang dan kondusif, dan mempercayakan kepada aparat untuk menangani masalah tersebut.

“Kami percayakan kepada pihak Kepolisian untuk memproses pelaku sesuai hukum yang berlaku. Kami juga sepakat dan mengajak kepada seluruh masyarakat untuk bersama menjaga kondusifitas yang aman dan nyaman,” tandasnya. (red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini