Pascasarjana Untirta Siap Bersinergi dengan Pemda untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan

SERANG – Program pascasarjana Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) siap berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam memajukan mutu pendidikan. Hal itu disampaikan oleh Direktur Pascasarjana Untirta Aan Aspianto usai sidang terbuka pascasarjana program doktoral program pendidikan Untirta.

“Ini doktor pertama orang yang punya jabatan di Kota Serang (Walikota Serang Syafrudin) dan harus menjadi tauladan bagi warga dan lebih khusus para pendidik,” kata Aan ditemui di kampus Untirta Sindangsari, Kabupaten Serang, Selasa (14/3/2023).

Ia menjelaskan, ilmu yang didapat dari bangku kuliah bisa diabdikan untuk kemajuan negara, sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. “Saya mengimbau kepada pemerintah daerah maupun kepala dinas untuk melanjutkan kuliah S-3 sebagai peningkatan kualitas akademik sekaligus menularkan kecerdasan di Kota Serang,” jelasnya.

Ditambahkan Aan, Untirta saat ini memiliki 3 prodi doktoral dan 14 prodi magister. Namun untuk tahun ini, direncanakan ada penambahan prodi di tingkat magister. Di antaranya prodi studi lingkungan dan vokasi ketehnikan.

Selain itu, pihaknya juga akan mengajukan proposal pembukaan untuk prodi magister pariwisata, magister kependudukan dan magister mitigasi bencana. “Sedangkan untuk tingkat doktor ada prodi pendidikan, akuntansi, dan pertanian. Tahun ini insya allah ada prodi hukum,” paparnya.

Usai menjalani sidang terbuka, Walikota Serang Syafrudin menyandang gelar doktor di Untirta. Bahkan, Syafrudin menjadi angkatan pertama yang lulus di pascasarjana pendidikan Untirta.

Dengan gelar doktor di usianya yang ke-60 tahun, Syafrudin merasa bersyukur dapat mengenyam pendidikan hingga selesai. “Sebagai Walikota alhamdulillah bisa melanjutkan sampai selesai,” katanya, Selasa (14/3/2023).

Ia mengaku berbangga hati dengan kesibukannya menata pembangunan Kota Serang, dapat konsisten membagi waktu belajar hingga lulus menyandang doktor.

“Saya merasa bangga, bahagia dengan kesebukan luar biasa dibagi-bagi antara pemerintah, masyarakat dan kepentingan kuliah bisa tercapai sampai hari ini,” terangnya.

(***)