Beranda Peristiwa Pasca Tsunami, Nelayan di Pesisir Pantai Banten Masih Takut Melaut

Pasca Tsunami, Nelayan di Pesisir Pantai Banten Masih Takut Melaut

Ilustrasi - foto istimewa istimewa youtube.com

SERANG – Nelayan pesisir Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, hingga saat ini masih belum berani melaut karena kondisi cuaca yang ekstrem berupa gelombang tinggi.

“Kami bingung jika melaut khawatir mengalami kecelakaan laut,” kata Sarmadi, nelayan Desa Teluk Kecamatan Labuan, Pandeglang, Minggu (30/12/2018).

Selain gelombang tinggi, cuaca yang tidak menentu berupa angin kencang dan hujan juga menyebabkan nelayan masih urung melaut.

Aktivitas yang mereka lakukan saat ini hanya memperbaiki kapal dan perahu yang mengalami kerusakan akibat diterjang tsunami pada Sabtu (22/12/2018).

Sebagian besar kondisi kapal dan perahu yang ditambatkan di pesisir pantai rusak juga saling tumpang tindih.

“Kami lebih baik memperbaiki kapal dan belum melaut, apalagi cuaca buruk masih melanda Pantai Labuan,” katanya dikutip dari Bisnis.com.

Begitu juga Madasin, seorang nelayan di Pantai Carita, Pandeglang mengatakan kebanyakan nelayan di derah tersebut merupakan nelayan tradisional yang menggunakan perahu kincang dengan mesin motor tempel. Apabila ketinggian gelombang di atas dua meter dan angin kencang sangat berisiko untuk melaut.

Saat ini, angin kencang disertai hujan dan gelombang tinggi masih terjadi di pesisir Selat Sunda bagian selatan sehingga membahayakan keselamatan para nelayan tradisional tersebut jika tetap memaksa melaut.

“Meski sudah kembali dari pengungsian, namun lebih baik tidak melaut pascatsunami,” katanya.

Berdasarkan pantauan, di sejumlah Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di pesisir Pandeglang mulai Pantai Carita, Labuan, Panimbang hingga Sumur tidak terlihat transaksi jual beli ikan. (Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini