Dewan Keamanan Nasional Iran akan menutup Selat Hormuz setelah serangan bom AS. Parlemen Iran menyetujui penutupan Selat yang dilalui sekitar 20 persen permintaan minyak dan gas global itu.
Iran menganggap cara itu efektif untuk menangkal tekanan Barat yang kini mencapai puncaknya setelah serangan AS terhadap tiga situs nuklir Iran.
Salah satu anggota komisi keamanan nasional parlemen Esmail Kosari membenarkan rencana penutupan tersebut.
“Untuk saat ini, (parlemen telah) sampai pada kesimpulan bahwa kita harus menutup Selat Hormuz, tetapi keputusan akhir dalam hal ini merupakan tanggung jawab Dewan Keamanan Nasional Tertinggi,” ujar Esmail dilansir Press TV Iran pada Minggu 22 Juli 2025.
Kosari, yang juga seorang Komandan Garda Revolusi, sebelumnya mengatakan bahwa penutupan selat itu ada dalam agenda dan akan dilakukan kapan pun diperlukan.
Ketika ditanya apakah Teheran akan menutup jalur air tersebut, Menteri Luar Negeri Abbas Araqchi menjawab, “berbagai pilihan tersedia bagi Iran.”
Selat ini terletak di antara Oman dan Iran dan menghubungkan Teluk Timur Tengah di utara dengan Teluk Oman di selatan dan Laut Arab di seberangnya.
Lebarnya 21 mil atau setara 33 km pada titik tersempitnya, dengan jalur pelayaran hanya selebar 2 mil (3 km) di kedua arahnya.
Tim Redaksi