PANDEGLANG – Setelah diterjang bencana gempa bumi dengan magnitude 6,6 beberapa waktu lalu, kunjungan wisatawan ke Kabupaten Pandeglang mengalami penurunan yang cukup drastis.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Pandeglang, Widiasmanto mengamini jika pasca gempa bumi sektor wisata di Pandeglang mengalami penurunan yang cukup signifikan. Bahkan kata dia, selain faktor gempa bumi ada juga beberapa faktor lain yang ikut memengaruhinya.
“Wisatawan berkurang sekali. Karena dampak berbagai kondisi, salah satunya gempa bumi,” kata Widi saat dihubungi wartawan Rabu (26/1/2022).
Menurut Widi, sebelum gempa bumi yang terjadi di Kecamatan Sumur kunjungan wisatawan cukup baik yakni diangka 70 persen dari tingkat hunian. Namun setelah gempa bumi terjadi kunjungan maksimal hanya 50 persen.
Padahal kata Widi, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya agar bisa menarik pengunjung. Namun sepertinya hal itu belum membuahkan hasil yang baik.
“Banyak kalau weekend (Akhir pekan) normal biasanya 70 persen. Saat ini hanya kisaran 30 sampai 50 persen saja,” ucapnya.
Kendati demikian, ia berharap agar tingkat kunjungan wisatawan yang berlibur bisa kemabli normal. Lantaran pasca terjadinya tsunami 2018 lalu pengusaha hotel dan restoran di Kabupaten Pandeglang masih tergunjang ganjing untuk menutupi kekurangan pendapatan.
Selain itu, usai bencana tsunami menerjang pesisir Kabupaten Pandeglang bencana non alam pandemi covid-19 pun turut melanda hingga membuat beberapa pengusaha menjadi gulung tikar.
“Kami para pengusaha tetap optimis dan berharap kunjungan wisatawan ke Pandeglang bisa normal kembali seperti dulu lagi,” tutupnya. (Med/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
