
KAB. SERANG – Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Serang terus menggencarkan berbagai program strategis di tiga bidang utama, yakni destinasi pariwisata, pemasaran, serta kepemudaan dan olahraga.
Kepala Disporapar Kabupaten Serang, Anas Dwi Satya, menjelaskan salah satu kegiatan terbaru dalam bidang kepemudaan adalah pelaksanaan penyuluhan pencegahan narkoba yang digelar di Anyer.
Kegiatan ini melibatkan pelajar dari berbagai SMA di wilayah Anyer, Cinangka, dan Mancak. Adapun narasumber dalam penyuluhan tersebut didatangkan dari berbagai kalangan, mulai dari akademisi, kepolisian, dan Badan Narkotika Nasional (BNN).
Selain itu, Disporapar juga mengadakan program pertukaran pemuda tingkat kabupaten yang bertujuan menyeleksi pemuda berprestasi untuk dikirim ke luar daerah hingga ke luar negeri.
Kata Anas, proses seleksi dilakukan hingga tingkat provinsi, bahkan nasional, untuk pemuda pelopor desa.
“Yang ikut sampai ke tingkat internasional itu ada tiga orang, dan seleksi awalnya dilakukan di provinsi,” ujar Anas, Senin (14/7/2025).
Pengawasan dan Pengembangan Destinasi Wisata
Di bidang destinasi wisata, Disporapar aktif melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap objek-objek wisata yang sudah beroperasi. Termasuk dalam pembinaan tersebut adalah penataan perizinan serta peningkatan keamanan seperti penyediaan lifeguard di pantai dan kolam renang.
“Kita juga mendorong keberlanjutan desa wisata. Dari total 31 desa wisata di Kabupaten Serang, baru sekitar 8 hingga 10 desa yang menunjukkan perkembangan baik. Sisanya masih membutuhkan pembinaan intensif,” tuturnya.
Desa wisata yang dinilai cukup produktif antara lain berada di Bumi Tirtayasa, Margagiri (Bojonegara), Padarincang, Kadu Beurem, Cikedung (Mancak), Pulau Tunda (Tirtayasa), Kubang Baros (Cinangka), dan Mander (Bandung).
Pelatihan dan Peningkatan Kualitas SDM
Selain itu, Disporapar kabupaten Serang juga tengah merancang pelatihan untuk penjaga pantai (balawista) yang ditargetkan diikuti oleh 35 peserta, termasuk proses sertifikasinya.
“Kalau tak ada hambatan, pelatihan dan sertifikasi akan terlaksana dalam waktu dekat,” ujarnya.
Pembangunan Masjid Terapung Terintegrasi
Kabid Destinasi Wisata Disporapar Kabupaten Serang, Dito C. Wirastyo, menuturkan, pihaknya sedang menyusun dokumen kajian pembangunan Masjid Terapung yang akan menjadi ikon baru wisata religi dan bahari yang ramah muslim.
“Ini merupakan bagian dari program 100 Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati. Dokumen kajian sudah mencapai 90–95% dan kami targetkan rampung pada Juli, lebih cepat dari target awal di bulan Agustus,” kata Dito.
Dikatakan Dito, kajian tersebut terdiri dari lima bab, yaitu: pendahuluan, kajian pustaka, metodologi, inti kajian, serta kesimpulan dan saran.
Dalam kajian itu, lanjut Dito, dilakukan juga analisis SWOT dan studi literatur terhadap masjid terapung di beberapa wilayah di Indonesia, seperti Parepare, Makassar, Bandung (Al-Jabar), Palu, hingga Kendari.
Rencana pembangunan Masjid Terapung ini akan mengintegrasikan tiga konsep wisata; religi, bahari, dan ramah muslim. Adapun lokasi Masjid Terapung Kabupaten Serang direncanakan berada di Desa Kamasan, Kecamatan Cinangka.
“Masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tapi juga pusat atraksi budaya Islam, kegiatan UMKM, dan wisata halal yang inklusif bagi pengunjung muslim maupun non-muslim,” jelasnya.
Disporapar juga melibatkan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam penyusunan kajian ini, seperti Dinas Lingkungan Hidup, Dinas PUPR, Bappeda, Dinas Pendidikan, Disperindagkop, serta akademisi dari Universitas Banten Jaya (Unbaja)
Optimalisasi Desa Wisata
Dito juga menekankan pentingnya peningkatan produktivitas desa wisata. Menurutnya, desa wisata harus memberikan dampak nyata dari SK Bupati yang telah diberikan.
“Desa wisata harus punya multiplier effect. Kalau tidak produktif dan tidak menarik pengunjung, ya hanya jadi nama saja,” katanya.
Ia mencontohkan Desa Cikedung di Mancak yang menarik pengunjung dengan tiket masuk hanya Rp2.000.
Adapun Desa Padarincang yang sempat terdampak bencana, saat ini sudah mulai pulih dengan destinasi seperti Curug Cigumawang, pemandian air panas, dan jalur petualangan tetap bisa dinikmati.
“Kita ingin mengangkat semua potensi wisata, bukan hanya pantai di Anyer dan Cinangka. Desa wisata juga harus mendapat perhatian yang sama,” sampainya.
Dengan berbagai langkah tersebut, Disporapar kabupaten Serang mengaku optimis mendatangkan 3.000.000 pengunjung untuk menikmati keindahan dan kenyamanan di kabupaten pada setiap tahunnya.
Advertorial