SERANG – Ketua Dewan Hakim MTQ XVII Provinsi Banten 2020, AM Romli mengatakan, meskipun pandemi Covid-19, MTQ harus tetap berjalan. Masing-masing daerah berbeda cara menyikapi dan melaksanakan MTQ.
“Misalnya di Jawa Barat, lima kabupaten dulu diselesaikan. Kemudian lima kabupaten lagi. Jadi per kabupaten. Kalau di Banten, per cabang lomba. Setiap cabang lomba diselesaikan dalam satu hari karena tidak ada sistem semifinal dan final,” jelas Romli di Sekretariat Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (MTQ) Banten, Rabu (12/8/2020).
Menurutnya, lomba selama dua hari berjalan dengan baik. Secara materi, pelaksanaan MTQ berjalan sesuai dengan peraturan. Hanya secara teknisnya saja yang berbeda menyesuaikan dengan kondisi pandemi.
“Kita tidak menyerah pada situasi pandemi. MTQ tetap berjalan dengan menerapkan protokol kesehatan,” katanya.
Kepada Dewan Hakim, Romli berpesan agar melaksanakan peraturan yang ada dan memberikan penilaian secara adil. Peserta juga harus semangat.
“Jangan waswas dan ragu-ragu. Ikuti peraturan, etika, dan norma-normanya,” kata Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten ini.
MTQ XVII Banten diselenggarakan di Masjid Raya Albantani pada 10-15 Agustus 2020 dengan menerapkan protokol kesehatan. Masyarakat dapat menyaksikan musabaqah secara langsung melalui kanal YouTube LPTQ Provinsi Banten.
Menghadapi MTQ nasional pada November di Sumatera Barat, menurut Romli, yang terpilih adalah orang-orang terbaik. MTQ ini rutin tapi jangan dianggap rutinitas yang bisa-biasa saja. Sebab setiap MTQ itu ada tantangannya.
“Setelah ada pesertanya, kita harus melakukan persiapan. Meningkatkan kualitas setinggi-tingginya. Jangan merasa puas menjadi yang terbaik pada MTQ tingkat provinsi. Harus terus meningkatkan kualitas bacaan dan hafalan,” kata Romli.
(Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
