Beranda Bisnis Pandemi Bawa Berkah, Penjual Jahe Kemasan di Tangerang Ini Raup Omzet Rp70...

Pandemi Bawa Berkah, Penjual Jahe Kemasan di Tangerang Ini Raup Omzet Rp70 Juta

Wahyu Mardani, UMKM asal Kelurahan Cipondoh Indah, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang dengan produk jahe kemasannya- foto istimewa

TANGERANG – Pandemic Covid-19 ternyata tak melulu membuat kerugian, justru bila dimanfaatkan dengan baik bisa menghasilkan cuan, seperti Wahyu Mardani, UMKM asal Kelurahan Cipondoh Indah, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang.

Bagaimana tidak, dengan produk olahan jahe kemasan langsung seduhnya, Mardani sukses mendulang omzet hingga Rp70 juta setiap bulannya.

“Saya mulai bisnis ini sudah lima tahun, tapi terlihat secara pendapatannya baru tiga dua tahun terakhir ini. Karena pandemi, minuman jahe sangat laris dan diburu di pasaran. Karena dipercaya sehat dan dapat menangkal virus covid-19. Disitu, saya merasakan keberkahan,” ungkap Mardani dalam keterangannya, Kamis (13/2/2022).

Dia menjelaskan, menggunakan merek Red Ginger Danesha, ia bersama sang suami Ananda Priyo Anindito merintis bisnis ini menggunakan sistem manual dengan modal Rp1,2 juta. Namun kini, dengan ketekunan dan kesabaran, Mardani sukses memiliki beragam mesin pengolahan jahe.

“Kalau dulu merintis bisnis ini dengan waktu olahan mencapai enam jam. Alhamdulillah, sekarang sudah punya mesin dengan waktu olahan sekitar dua hingga tiga jam saja. Mulai dari pencucian, proses memasak, kristalisasi hingga pengemasan sudah menggunakan mesin,” jelas Mardani.

Tidak tanggung-tanggung, setiap harinya Mardani bisa memproduksi 150 kemasan dengan empat varian. Mulai dari jahe merah gula aren, jahe merah lemon, kunyit asam dan jahe merah murni, dengan sederet keunggulannya dibanding jahe kemasan lainnya. Dikemas dengan standing pouch isi delapan sachet dengan harga jual RpRp32 ribu hingga Rp55 ribu per pouch.

“Jahe kemasan langsung seduh dengan merek Red Ginger Danesha sangat berbeda dengan jahe kemasan lainnya. Karena minuman jahe kami siap seduh, tanpa ampas, tanpa pemanis buatan dan alami pedas jahe merah,” tegasnya.

Red Ginger Danesha, kini sudah memiliki puluhan reseller dari berbagai daerah di Indonesia, dengan orderan hingga sejumlah negara tetangga.

“Kalau bisa dibilang, saat ini kita sudah tidak memikirkan proses penjualan, kita hanya disibukkan dengan proses produksi yang bisa dibilang tak henti. Karena, secara pemasaran cukup maksimal dipegang oleh seluruh reseller kita,” katanya.

Kini, Mardani berharap bisnis olahan jahe kemasan miliknya dapat semakin besar, dan mimpi terbesarnya ialah memiliki pabrik dengan mempekerjakan banyak orang.

(Ril/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini