PANDEGLANG – Dari 500 poin syarat untuk bisa diinisiasi menjadi salah satu kota/kabupaten Kota Layak Anak (KLA) di Provinsi Banten, saat ini Kabupaten Pandeglang baru memiliki 250 poin.
Bupati Pandeglang Irna Narulita menyampaikan, saat ini Pemkab Pandeglang tengah berupaya agar nilai 500 poin tersebut dapat terpenuhi. Katanya, nilai itu bisa didapatkan salah satunya dari produk hukum yang berpihak kepada ibu dan anak.
“Memang nilainya/inisiasi untuk menjadi Kota Layak Anak itu 500 poin kita baru 250 poin, tetapi setelah kami inventarisir Surat Keputusan (SK), ada misalkan SK sekolah ramah anak, regulasi produk hukum keberpihakkan kepada ibu dan anak itu akan kami kumpulkan agar poinnya bisa 500,” ungkapnya, Senin (25/6/2018).
Dari 8 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Banten baru 3 kabupaten/kota yang ditetapkan sebagai kota/kabupaten layak anak. Irna merasa miris jika Kabupaten Pandeglang yang bupatinya seorang perempuan tidak bisa menjadi KLA.
“Yang sudah ditetapkan KLA baru Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang dan 5 kota/kabupaten ini belum, saya selaku bupati perempuan tragislah kalau tidak menjadi kota layak anak,” ucapnya.
Irna berharap, tahun 2019 Kabupaten Pandeglang sudah bisa ditetapkan menjadi KLA. Irna yakin dari program Pemkab seperti Taman Pintar dan lain sebagainya bisa memenuhi kekurangan poin yang ada, selain itu juga banyak regulasi yang diajukan Pemkab Pandeglang ke Bapem Perda untuk disahkan menjadi Perda, karena kata Irna itu yang menjadi penilaian KLA.
“Tetapi yang pasti setiap desa sudah ada ruang pintar, taman pintar untuk mereka sudah kami siapkan itu juga menjadi nilai plus mudah-mudahan angka itu bisa menjadi 500 poin, sehingga diinisiasi menjadi kota layak anak di akhir tahun 2018 supaya nanti di tahun 2019 tanggal 23 juli sudah bisa menjadi kabupaten layak anak,” harapnya. (Med/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
