Beranda Peristiwa Operator Kapal BSP 1 Duga Kebakaran Dipicu Oleh Korsleting Listrik

Operator Kapal BSP 1 Duga Kebakaran Dipicu Oleh Korsleting Listrik

Foto istimewa

MERAK – PT Tri Sumaja Lines (TSL) selaku operator Kapal Motor Penumpang (KMP) BSP 1 yang mengalami kebakaran pada Kamis (7/2/2019) petang kemarin menyebutkan bahwa insiden tersebut terjadi sekira pukul 17.30 WIB, di sekitar Pulau Merak Besar saat kapal tengah menunggu antrean sandar di dermaga satu pelabuhan Merak.

“Jadi berdasarkan informasi yang kita peroleh dari nahkoda dan KKM (Kepala Kamar Mesin) yang langsung menangani kebakaran, sumbernya itu diduga ada di korsleting listrik. Cuma di atasnya itu ada gasbul yang sudah tercampur minyak, maka menyebabkan kebakaran. Makanya cuma kabel yang terbakar,” ungkap Kepala Cabang PT TSL, Parinton Situngkir dalam keterangan persnya, Jumat (8/2/2019).

Dalam hitungan sekira 30 menit, kata dia, insiden di kamar mesin itu langsung bisa dikuasai oleh kru kapal dengan menggunakan alat pemadam api ringan. Sehingga tidak sampai membuat panik 196 orang penumpang kapal pada saat itu.

“Beruntung kru kami dan pramugari lainnya langsung bisa menenangkan penumpang. Tidak ada penumpang yang sampai berebut life jacket, karena kami punya 1.021 life jacket dan pula kapal pada saat itu tidak langsung otomatis mati,” terangnya.

Pihaknya mengaku belum dapat memastikan lebih jauh terkait dengan penyebab kebakaran, mengingat insiden itu akan segera ditangani oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dalam waktu dekat.

Senada diungkapkan oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran, Otoritas Pelabuhan (KSOP) Klas I Banten, Herwanto. Dikatakan, KNKT menurut rencana akan mulai melakukan investigasi atas insiden di kapal produksi tahun 1973 itu pada Senin (11/2/2019) mendatang.

“Yang pasti kapal BSP 1 itu turun dock pada Desember 2018 di Cirebon. Termasuk sertifikasinya pun sampai 20 April 2019, jadi itu kapal layak laut. Secara teknis pemeriksaannya nanti oleh KNKT, dan kami pun sudah memintai keterangan dari perusahaan pelayaran (PT TSL) dan nahkoda. Saat ini kapal sudah angker dan dipasangi garis polisi, kemungkinan nanti kami akan terjun bersama KNKT,” katanya. (dev/red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini