CILEGON – Gelaran Operasi Patuh 2025 yang dilaksanakan sejak 14-27 Juli resmi berakhir. Dari ratusan pelanggaran dalam operasi yang berlangsung 2 pekan itu, didominasi oleh pengendara yang tak menggunakan helm saat berkendara sepeda motor.
Hal itu disampaikan langsung oleh KBO Satlantas Polres Cilegon, Iptu Adi Jarir saat ditanya terkait rekapan data hasil dari Operasi Patuh 2025 di Mapolres Cilegon, Senin (28/7/2025).
“Tilang ETLE sebanyak 225 pelanggar, tilang manual 190, teguran lisan 340, teguran tertulis 180. Rata-rata di sini kendaraan roda 2 yang tidak memakai helm. Mayoritas kebanyakan gak pakai helm. Kalau lawan arus sebagian kecil, safety belt juga sedikit,” katanya.
Diketahui, dalam Operasi Patuh 2025 ini polisi menyasar kepada sejumlah pelanggaran yang tampak langsung, seperti tidak menggunakan helm, melawan arus, berkendara sambil bermain handphone, dan tidak mengenakan safety belt.
“Untuk lainnya, jumlah laka selama operasi ada 2 kejadian dengan korban luka berat 1, luka ringan 3 dengan materi kerugian Rp2,1 juta,” ucap Jarir.
Selama Operasi Patuh 2025, kata Jarir, pihaknya juga telah melaksanakan upaya preventif seperti pengaturan sebanyak 601 kali, penjagaan 146 kali, pengawalan 45 kali, dan patroli 694 kali.
“Kalau dilihat dengan perbandingan tahun lalu, tahun ini sepertinya menurun untuk jumlah pelanggar. Tapi dari sisi tilang manual, kita naik karena baru tahun ini tilang manual diberlakukan kembali, kalau tahun kemarin kita dilarang karena pakai sistem ETLE. Sekarang diberlakukan ETLE dan manual,” ujarnya.
Jarir mengimbau kepada seluruh masyarakat apabila hendak berkendara agar mengecek kembali kelengkapan dan kondisi kendaraannya, serta mentaati lalu lintas agar tidak terjadi kecelakaan.
Penulis: Maulana
Editor: Usman Temposo