Beranda Peristiwa Omzet Anjlok, Para Pedagang di Jalan Hardiwinangun Lebak Ngeluh Penutupan Permanen Jalan...

Omzet Anjlok, Para Pedagang di Jalan Hardiwinangun Lebak Ngeluh Penutupan Permanen Jalan Menuju Pasar

Para Pedagang di Jalan Hardiwinangun Lebak Ngeluh Penutupan Permanen Jalan Menuju Pasar. Mereka memasang spanduk penolakan - (Foto Sandi/BantenNews.co.id)

LEBAK – Para pedagang kaki lima (PKL) dan pemilik kios yang berada di Jalan Hardiwinangun, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten memprotes atas penutupan perlintasan Kereta Api (KA). Pasalnya, setelah penutupan secara permanen tersebut omzet penjualan para pedagang menurun drastis.

Joni, salah seorang pemilik kios di sekitar Jalan Hardiwinangun mengatakan, pasca ditutupnya perlintasan Kereta Api atau jalan menuju penjualannya menurun drastis.

“Kami para pedagang protes jika pintu perlintasan KA ditutup permanen. Karena, dampaknya sangat besar bagi omzet penghasilan pedagang,” kata Joni saat ditemui BantenNews.co.id, Jumat (04/8/2023).

Ia mengungkapkan, akibat adanya penutupan Jalan tersebut maka para penumpang yang dari Stasiun Rangkasbitung tidak bisa melintasi Jalan Hardiwinangun.

“Para penumpang yang turun dari kereta  tidak bisa melintas karena ada penutupan jalan itu,” ujarnya.

Ia menjelaskan, dirinya bersama para pedagang lainnya sama sekali tidak keberatan jika jalan tersebut ditutup, tapi setidaknya diberikan selah agar para pejalan kaki bisa melintasi jalan tersebut.

“Dari mana kami bisa makan. Sedangkan jalan ini ditutup, semua penjual di sini menjerit. Walaupun akan dibangun Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) tapi kan itu masih lama,” imbuhnya.

Joni menambahkan, akibat penutupan jalan ini merugikan para pedagang yang biasa berjualan disepanjang jalan Hardiwinangun.

“Jelas ini sangat merugikan para pedagang, semoga saja Pemerintah Daerah dan PT KAI bisa mendengar aspirasi kami dengan memberikan sebuah jalan bagi pengguna jalan,” ucapnya. (San/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News