Beranda Bisnis OJK Sebut Sektor Keuangan Banten Tetap Tumbuh Positif

OJK Sebut Sektor Keuangan Banten Tetap Tumbuh Positif

Otoritas Jasa Keuangan. (IST)

SERANG – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) mencatat kinerja sektor jasa keuangan di Provinsi Banten terus menunjukkan tren positif hingga pertengahan 2025.

Kondisi ini menjadi bukti bahwa stabilitas ekonomi daerah tetap terjaga di tengah dinamika ekonomi nasional dan global.

Kepala OJK Jabodebek Edwin Nurhadi mengatakan, sektor keuangan di wilayah DKI Jakarta dan Banten masih solid. Hal itu ditunjukkan dengan pertumbuhan positif pada sektor perbankan, pasar modal, serta industri keuangan non-bank (IKNB).

“Di Banten, kami melihat ketahanan sektor keuangan cukup kuat, terutama di segmen konsumsi dan perdagangan yang menjadi penopang utama perekonomian daerah,” ujar Edwin dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (30/10/2025).

OJK mencatat penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) di Banten naik 4,89 persen (yoy) menjadi Rp303,20 triliun, menandakan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan.

Sementara itu, penyaluran kredit turut tumbuh 3,55 persen (yoy) menjadi Rp220,22 triliun, dengan rasio kredit bermasalah (NPL) tetap terkendali di 2,30 persen.

Menariknya, sektor kredit konsumsi masih menjadi penyumbang terbesar dengan porsi 53,27 persen, disusul sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 11,98 persen, serta industri pengolahan sebesar 11,39 persen.

“Dominasi kredit konsumsi menunjukkan daya beli masyarakat Banten terus tumbuh, namun kami tetap mengingatkan agar perbankan menjaga prinsip kehati-hatian, khususnya dalam sektor rumah tangga,” ujarnya.

Selain perbankan, partisipasi masyarakat Banten di pasar modal juga terus meningkat. Hingga Agustus 2025, jumlah investor di Provinsi Banten mencapai 931,99 ribu orang, naik 19,01 persen (yoy).

Kota Tangerang menjadi daerah dengan kontribusi terbesar, mencapai 27,87 persen dari total investor. Nilai transaksi saham juga tumbuh 13,59 persen (yoy) menjadi Rp20,49 triliun, dengan 57,14 persen di antaranya berasal dari investor di Kota Tangerang.

Baca Juga :  Jangan Dianggap Sepele, Begini Cara Perawatan Motor Matic Agar Tidak Mudah Rusak

“Pertumbuhan jumlah investor di Banten menggambarkan semakin meningkatnya literasi keuangan dan minat masyarakat untuk berinvestasi,” ujar Edwin.

“Ini sinyal baik bagi upaya OJK memperluas inklusi keuangan dan membangun kemandirian finansial masyarakat daerah,” ucapnya.

Kinerja Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) di Banten juga mencatat hasil positif. Hingga Juli 2025, piutang pembiayaan tumbuh 5,58 persen (yoy) menjadi Rp35,24 triliun dengan NPF 3,24 persen, menunjukkan kualitas pembiayaan masih terjaga.

Untuk sektor pinjaman daring, terdapat 1,68 juta rekening aktif dengan nilai outstanding Rp5,98 triliun, naik 16,82 persen (yoy). Tingkat wanprestasi (TWP90) juga terkendali di 2,27 persen.

Pada sektor penjaminan, nilai investasi di Banten meningkat 6,42 persen (ytd) menjadi Rp110 miliar, sementara outstanding penjaminan melonjak signifikan 153,59 persen (yoy) menjadi Rp7,82 triliun.

“IKNB berperan penting dalam mendukung pembiayaan ekonomi masyarakat. Kami terus dorong agar lembaga pembiayaan dan asuransi di Banten memperluas akses layanan yang sehat dan terpercaya,” jelas Edwin.

Edwin menambahkan, capaian positif ini merupakan hasil kolaborasi antara lembaga keuangan, pemerintah daerah, dan masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya pengelolaan keuangan yang baik.

“Kami berharap momentum pertumbuhan ini terus berlanjut. OJK akan memperkuat literasi, memperluas inklusi, dan memastikan perlindungan konsumen di seluruh wilayah Banten berjalan optimal,” ujarnya.

Penulis : Ade Faturohman
Editor : Tb Moch. Ibnu Rushd