Beranda Bisnis Mitra Bukalapak Perkuat Transformasi Warung Lewat Strategi Komunikasi Pelanggan

Mitra Bukalapak Perkuat Transformasi Warung Lewat Strategi Komunikasi Pelanggan

Sujangi, Mitra Bukalapak asal Yogyakarta, sejak berjualan menggunakan aplikasi Mitra Bukalapak mampu meningkatkan pendapatan hingga 3x lipat.

SERANG – Mitra Bukalapak kembali melanjutkan rangkaian kegiatan edukatif bagi para pemilik warung dan usaha mikro, yaitu Spesial Kumpul Juwara (SKJ). Kali ini, SKJ digelar di Klaten dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Acara ini dihadiri oleh ratusan anggota Komunitas Juwara, atau komunitas yang dibentuk oleh Mitra Bukalapak untuk mengumpulkan para pemilik warung, kios pulsa, dan agen individual yang tersebar di seluruh Indonesia.

Pemilihan Klaten dan Yogyakarta tidak lepas dari potensi keduanya sebagai pusat kegiatan ekonomi di Jawa Tengah dan DIY. Wilayah-wilayah ini memang menawarkan peluang bisnis yang besar, namun ketatnya persaingan pasar membuat warung dan bisnis mikro perlu berupaya keras untuk memperluas jangkauan ke pelanggan.

Hal ini mendorong Mitra Bukalapak berkolaborasi dengan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading, perusahaan terkemuka di sektor FMCG, untuk mengedukasi para Mitra Bukalapak tentang strategi upselling di SKJ Klaten dan Yogyakarta. Dengan strategi ini, warung dan bisnis mikro lainnya dapat menarik minat lebih banyak pelanggan untuk bertransaksi dan meningkatkan penjualan.

“Mitra Bukalapak terus berkomitmen untuk mendukung transformasi warung menjadi usaha yang lebih maju dan modern, salah satunya dengan menyediakan berbagai variasi produk FMCG dan lebih dari 42 jenis produk virtual lewat aplikasi kami. Kapabilitas ini memungkinkan para Mitra menerapkan strategi upselling dan cross selling ke pelanggan. Di kesempatan ini, kami menggandeng salah satu mitra brand FMCG kami, Ultrajaya, untuk memberikan edukasi kepada pemilik warung terkait pemahaman tentang keunggulan produk dan cara menjual dengan lebih baik, salah satunya strategi berjualan upselling. Dengan begitu, warung tidak hanya bertransformasi secara fisik, tetapi pemiliknya dapat juga meningkatkan kapabilitas berbisnisnya,” ujar Caesario Parlindungan, VP FMCG & Fresh Mitra Bukalapak, Jumat (21/7/2023).

SKJ Klaten dan Yogyakarta berfokus pada penguatan keterampilan komunikasi pemilik warung untuk menarik pelanggan. Sepanjang sesi diskusi, Mitra diajak memahami poin penting dalam strategi upselling atau memasarkan barang dalam jumlah lebih besar, termasuk produk-produk FMCG yang sedang laris di pasaran.

Para pemilik warung juga dapat mengaplikasikan langsung edukasi yang didapatkan melalui mini workshop serta mempelajari cara mentransformasi warung mereka lewat konten-konten edukasi di aplikasi Mitra Bukalapak.

SKJ Klaten dan Yogyakarta ini merupakan seri awal dari rangkaian kegiatan komunitas Mitra Bukalapak bersama Ultrajaya, yang selanjutnya akan digelar di Bandung, Palembang, dan Makassar.

Sujangi merupakan pemilik warung asal Yogyakarta yang kini berusia 60 tahun. Meski tidak lagi muda dan awalnya membutuhkan bimbingan untuk menggunakan aplikasi Mitra Bukalapak, sekarang beliau menjadi lebih percaya diri untuk meningkatkan kapabilitas warungnya lewat berbagai fitur aplikasi serta penerapan strategi komunikasi terhadap pelanggan.

“Dengan Mitra Bukalapak, semakin banyak produk yang bisa ditawarkan di warung, karena aplikasinya menyediakan berbagai produk grosir dan virtual. Dulu pelanggan datang hanya untuk berbelanja, namun sekarang saya bisa meyakinkan mereka agar membeli lebih banyak barang sekaligus menawarkan layanan lain seperti isi pulsa dan kirim uang. Hal ini membuat total transaksi konsumen meningkat jauh lebih besar,” ujarnya.

Sujangi berhasil mengubah warung yang semula hanya menjual bahan sembako menjadi pusat perbelanjaan lengkap bagi masyarakat sekitar. Hasilnya, pendapatan Sujangi meningkat hingga 3x lipat. Selain memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya, Sujangi pun berhasil membuka cabang warung baru.

Kisah inspiratif lainnya datang dari Herbat Damaika Yuana, Mitra Bukalapak asal Solo, yang telah merasakan manfaat setelah bergabung sejak tahun 2018. Ketiadaan warung fisik tidak membatasi semangat kewirausahaannya.

“Bagi saya sekarang, yang perlu diubah hanyalah pendekatan bisnisnya. Pelanggan itu dijemput, bukan ditunggu. Jadi penjual harus aktif untuk mencari dan menemukan pelanggan karena ada banyak ruang yang bisa dimanfaatkan. Saya secara konsisten menawarkan produk-produk secara daring melalui WhatsApp dan secara langsung ketika mengikuti kegiatan komunitas atau kapanpun ada kesempatan,” tandasnya.

Berkat edukasi yang diperoleh dari Komunitas Juwara, Herbat dapat mengembangkan strategi khusus dalam menjalankan bisnis. Dengan metode pengantaran barang langsung kepada pelanggan, menerapkan jatuh tempo pembayaran, hingga membangun keterlibatan pelanggan secara online, Herbat berhasil meningkatkan pendapatan bisnisnya hingga 3x lipat.

(Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News