Beranda Bisnis Miris! Pasar Walantaka Kota Serang Dibangun dengan Anggaran Rp2,2 M Kini Terbengkalai

Miris! Pasar Walantaka Kota Serang Dibangun dengan Anggaran Rp2,2 M Kini Terbengkalai

Pasar Walantaka yang terletak di Kelurahan Lebak Wangi, Kecamatan Walantaka, Kota Serang kini kondisinya memprihatinkan -(Foto Audindra/BantenNews.co.id)

SERANG – Samsudin telah bertahun-tahun tinggal bersama keluarganya di Pasar Walantaka. Pasar tersebut sudah lama tidak berfungsi dan terbengkalai hingga kini.

Di pasar yang terletak di Kelurahan Lebak Wangi, Kecamatan Walantaka, Kota Serang itu Samsudin tinggal bersama anak dan istrinya. Mereka tadinya salah satu pedagang sembako, tapi usaha mereka kandas karena pasar akhirnya tidak berfungsi lagi.

“(Pada) 2017 (pasar) sempet dibuka cuma gak berjalan. (Pedagang) pada pindah lagi. (Saya dulu) sewa, jadi perharinya kalau gak salah (harga sewanya) Rp4.000 per kios,” kata Samsudin.

Kata Samsudin, semenjak pasar tidak berfungsi. Ia dan keluarganya diizinkan oleh pengelola untuk tinggal di salah satu kios kosong di pasar.

Ia terpaksa tinggal di sana karena sudah tidak memiliki rumah dan usahanya di pasar itu yang gagal. Katanya, pihak Disperindag Kota Serang sesekali datang ke sana tapi tidak pernah ada wacana agar pasar dihidupkan kembali.

Kondisi luar pasar tersebut terlihat tidak terawat. Di Halaman depan terlihat ditumbuhi rumput liar yang tingginya sepaha orang dewasa. Halaman itu juga terlihat digunakan oleh warga sekitar untuk menjemur padi dan jadi tempat makan kambing milik warga.

Kondisi fisik pasarnya tidak kalah memprihatinkan, selain ditinggali oleh Samsudin dan keluarga, pasar juga dihuni oleh kelelawar yang meninggalkan jejak buah busuk di mana mana.

Kotoran Hewan nokturnal itu juga membuat lantai dan etalase keramik putih menjadi hitam serta menimbulkan bau tidak sedap.

“Harapan saya mah pengen dibangun (difungsikan) kembali supaya berfungsi, (soalnya) sayang aset pemerintah,” ujar Samsudin.

Kata warga lainnya, Didi mengatakan ia juga sempat jadi pedagang di sana. Katanya pasar mulai mengalami penurunan penjual serta pembeli sekitar 2017. Saat 2020 pasar benar-benar mati total.

Baca Juga :  Petugas Karantina Cilegon Perketat Fumigasi Tepung Jagung Ekspor ke Thailand

“Pengennya mah begitu (pasar hidup kembali) biar rame,” ujar Didi.

Di laman LPSE Kota Serang, tercatat pasar tersebut dibangun dengan anggaran Rp2,2 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian Dan Perdagangan (Dinkopukmperindag) Kota Serang dan dikerjakan oleh PT Damai.

Dihubungi terpisah, Kepala Dinkopukmperindag Kota Serang, Wahyu Nurjamil mengatakan pasar tersebut akan direvitalisasi sekitar 2026. Sebelum direvitalisasi akan dilakukan uji publik yaitu diskusi dengan warga apakah pasar akan dihidupkan kembali atau dialihfungsikan.

“Misalkan ada masukan (dari warga sekitar apakah akan) diubah fungsinya (atau) pemanfaatanya sesuai masukan masyarakat maka mungkin pemerintah daerah akan mengubah fungsi pasar tersebut,” kata Wahyu.

Saat dinas terkait sedang membereskan dulu beberapa pasar di tengah kota. Sehingga anggaran perbaikan jadi terbagi-bagi dan fokus kepada beberapa pasar dahulu.

“Sekarang ini kan kami dengan keterbatasan anggaran pemerintah daerah sekarang ini kami berupaya umtuk membereskan dulu yang ada di tengah kota seperti Pasar lama dan pasar Kepandean,” imbuhnya.

Soal ada mantan pedagang yang kini menempati tempat itu, kata Wahyu dirinya baru mengetahui dan akan mengutus kabid pasar ke sana.

“(Kalau) nanti itu (pasar) mau diisi oleh para pedagaang ya kan mungkun kita bisa carikan jalan keluar (untuk Samsudin) misalkan jadi penjagaa pasar kan begitu,” tuturnya.

(Dra/Red)