CILEGON – Hingga batas akhir waktu pendaftaran seleksi terbuka (open bidding) Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama pada Kamis (9/12/2021) sore, sebanyak 50 orang pelamar yang merupakan pejabat eselon III sudah menyerahkan berkas ke Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Cilegon.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pelamar terdiri dari 5 orang pelamar jabatan Staf Ahli Bidang Hukum dan Pemerintahan, 10 pelamar Staf Ahli Bidang Sosial, SDM dan Kemasyarakatan, 9 pelamar Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Sandi dan Statistik, 10 pelamar Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB), 5 orang pelamar Kepala Dinas Koperasi dan UMK, 10 pelamar sebagai Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, dan hanya 1 orang pelamar jabatan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilegon.
“Artinya, (open bidding Direktur-red) RSUD tidak bisa dilanjutkan,” ungkap Kepala BKPP Cilegon, Achmad Jubaedi melalui pesan WhatsApp.
Belum diketahui secara persis alasan minimnya pelamar pada jabatan tertinggi di rumah sakit plat merah tersebut. Namun kondisi ini dipastikan akan berdampak pada kekosongan jabatan yang lebih lama, mengingat posisi itu saat ini masih dijabat oleh Asisten Daerah III Setda Kota Cilegon, Ujang Iing sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur.
Berdasarkan jadwal dan tahapan seleksi, Panitia Seleksi (Pansel) Terbuka JPT Pratama selanjutnya akan melakukan tahapan berkutnya yakni penelusuran rekam jejak pelamar selama 10 hari ke depan yang tidak menutup kemungkinan akan menggugurkan pelamar.
“Saya melihatnya baik ya, karena yang saya ketahui ternyata teman-teman (eselon III) antusias mendaftar, jadi bagus ya kalau banyak pesertanya,” kata Ketua Pansel Terbuka JPT Pratama, Maman Mauludin di ruang kerjanya.
(dev/red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
