Beranda Pemerintahan Minim Jembatan, Warga Pertaruhkan Nyawa Seberangi Sungai

Minim Jembatan, Warga Pertaruhkan Nyawa Seberangi Sungai

Foto istimewa

SERANG – Minimnya jembatan membuat warga di daerah sungai Ciujung di Kabupaten Serang memilih menyeberang menggunakan perahu eretan atau gegetek. Warga terpaksa melakukan hal itu meski nyawa taruhannya.

Pagi tadi sekira pukul 06.30 WIB perahu eretan yang membelah sungai Ciujung dari Kampung Turun Bales, Desa Katulisan, Kecamatan Cikeusal ke Kampung Saninten, Desa Malabar, Kecamatan Bandung, Kabupaten Serang hanyut.

Sebanyak 29 orang yang berada di atasnya tercebur setelah perahu eretan dihantam oleh kayu hingga terbalik. Akibatnya, satu orang atas nama Suwandi (42) karyawan di PT Panca Tama hilang.

Salah satu warga Godzali mengaku, perahu eretan sudah beroperasi puluhan tahun silam dikarenakan tidak adanya jembatan penghubung, dan menjadi salah satu alternatif untuk mempersingkat jarak dan waktu.

“Kalau jalan biasa sampai 12 kilometer-an, belum kena macetnya. Kalau pakai eretan cepat sampai, apalagi kalau orang yang mau berangkat kerja,” katanya.

Tidak adanya jembatan membuat masyarakat memilih menggunakan jasa perahu eretan meskipun harus membayar Rp2 ribu untuk setiap motor, dan Rp10 ribu untuk mobil kecil.

“Kalau di sini ada sekitar tujuh perahu eretan. Tapi pas pagi tadi cuma ada satu yang beroperasi karena arus sungai lagi deras,” ujarnya.

Kapolsek Pamarayan AKP Asroji mengatakan, perahu eretan dimanfaatkan masyarakat untuk berangkat dan pulang kerja.

“Iyah kebanyakan dimanfaatkan masyarakat untuk berangkat menuju tempat kerja di wilayah Cikande,” katanya. (You/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini