Beranda Peristiwa Merah Putih Raksasa Berkibar di Laut Merak: Cinta Tanah Air yang Tumbuh...

Merah Putih Raksasa Berkibar di Laut Merak: Cinta Tanah Air yang Tumbuh dari Dasar Laut

Pembentangan bendera merah putih raksasa di perairan Laut Merak, Kota Cilegon, Minggu (3/8/2025).

CILEGON – Minggu pagi yang cerah di perairan Mekarsari, Merak, Kota Cilegon. Angin laut berembus pelan, ombak beriak tenang. Di tengah birunya laut dan langit, satu pemandangan mencuri perhatian—bendera Merah Putih raksasa perlahan terbentang di atas permukaan air.

Suasana hening sejenak, hanya suara debur ombak dan semangat yang terasa menggema dalam dada. Tak lama, tepuk tangan dan sorak sorai pecah dari peserta dan tamu undangan. Hari itu, 3 Agustus 2025, bukan sekadar peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia—melainkan juga hari di mana laut menjadi panggung cinta tanah air.

Di balik peristiwa ini, ada semangat kolektif yang mengalir dari kedalaman laut hingga ke daratan. Asosiasi Keselamatan Selam Indonesia (AKSI), yang menjadi penggagas kegiatan, menggabungkan rasa nasionalisme dengan aksi nyata: penanaman terumbu karang.

“Kami ingin peringatan kemerdekaan tidak hanya sebatas upacara. Kami ingin ada pesan yang tertanam—harfiah maupun maknawi—bahwa laut adalah bagian dari jati diri bangsa,” ujar Ahmad Hafid, Ketua AKSI sekaligus ketua penyelenggara kegiatan.

Laut yang indah memang tak tercipta dalam semalam. Terumbu karang yang ditanam hari itu diharapkan menjadi awal dari kehidupan baru: rumah bagi ikan-ikan kecil, penopang keseimbangan ekosistem, dan harapan bagi nelayan serta pelaku wisata bahari.

Ahmad Hafid menyebut bahwa kegiatan ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam membangun kekuatan maritim dan ekonomi biru—konsep pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan.

“Kita ingin generasi muda melihat laut bukan hanya sebagai batas, tapi sebagai potensi. Terumbu karang itu mungkin tak terlihat dari permukaan, tapi dampaknya bisa menyelamatkan banyak hal,” katanya.

Wali Kota Cilegon, Robinsar, yang hadir dalam kegiatan, tampak antusias. Ia bahkan mengenakan pakaian kasual dan sempat menyapa langsung para penyelam sebelum turun ke laut.

Baca Juga :  2 Rumah di Pandeglang Rusak Tertimpa Pohon Tumbang

“Cinta tanah air bukan cuma urusan darat. Di laut pun kita bisa tunjukkan rasa hormat dan syukur atas kemerdekaan. Ini harus jadi tradisi tahunan,” ucap Robinsar dengan mata berbinar.

Semangat serupa datang dari Letjen TNI Kunto Arief Wibowo, Komandan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I. Baginya, kegiatan ini menyentuh dua sisi: sisi emosional sebagai warga negara, dan sisi strategis sebagai penjaga wilayah laut.

“Ini lebih dari seremoni. Ini menyentuh akar: dari nasionalisme hingga keberlanjutan lingkungan. Saya harap daerah lain ikut terinspirasi,” ujar jenderal bintang tiga itu.

Sore hari, saat matahari mulai turun ke ufuk barat, para peserta kembali ke daratan dengan senyum lega. Mereka membawa basah di tubuh, tapi juga hangat di hati. Bendera telah dikibarkan, terumbu telah ditanam, dan pesan telah disampaikan: kemerdekaan bukan hanya untuk dikenang, tapi juga untuk dirawat—hingga ke dasar laut.

Penulis: Usman Temposo
Editor: Wahyudin