Beranda Peristiwa Menyusui, Perjuangan Ibu untuk Masa Depan Bangsa

Menyusui, Perjuangan Ibu untuk Masa Depan Bangsa

Talkshow Online dengan tema “Menyusui, Perjuangan Ibu Untuk Masa Depan Bangsa”

TANGERANG –  Dalam memperingati Hari Ibu, Dompet Dhuafa menggelar Talkshow Bertajuk Menyusui, Perjuangan Ibu untuk Masa Depan Bangsa.

Memberikan ASI (Air Susu Ibu) merupakan perjuangan lain seorang Ibu dalam menghasilkan generasi bangsa yang baik untuk masa depan. ASI menjadi asupan yang penting untuk bayi karena mengandung nutrisi ideal dan mengandung antibodi yang baik untuk bayi.

Dalam rangka memperingati Hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember, Dompet Dhuafa menyelenggarakan Talkshow Online dengan tema “Menyusui, Perjuangan Ibu Untuk Masa Depan Bangsa” pada hari ini, Rabu (24/12/2020).

Talkshow yang disiarkan langsung secara online melalui saluran Youtube DDTV ini menghadirkan para narasumber yang kompeten di bidang menyusui, diantaranya dr. Asti Praborini, dokter spesialis anak yang juga merupakan relawan spesialis LKC Dompet Dhuafa, lalu Nia Umar yang menjabat sebagai ketua umum AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia), kemudian Ernawati sebagai bidan dan juga fasilitator Program SNGI (Saving Next Generation Institut) daerah Garut.

Acara yang berjalan hampir berjalan selama dua jam ini dipandu oleh dr. Yeni Purnamasari, MKM yang merupakan General Manager Dompet Dhuafa.

“Acara ini spesial untuk para ibu, para perempuan berdaya di Indonesia yang luar biasa sudah berjuang untuk yang terbaik bagi buah hatinya, bagi masa depan bangsa, jadi acara ini kita peringati sebagai salah satu peringatan di hari ibu,” terang Yeni pada kesempatan takshow online kali ini.

Pada kesempatan ini dr. Asti Praborini menjelaskan bahwa menyusui adalah perintah Allah yang dikerjakan oleh para ibu.

“Menyusui itu diperintahkan oleh Allah untuk kepentingan kita, kita terhindar dari penyakit, anak kita dekat dengan kita, anak kita tidak sakit-sakitan, kemudian sampai tua nanti hubungan anak dengan orangtuanya akan sangat baik,” ujar Asti.

Kemudian Nia Umar juga mengungkapkan bahwa menyusui itu mudah namun memiliki banyak tantangan, dan perlu mencari bantuan serta dukungan yang tepat.

“Menyusui itu kesannya mudah, alamiah, kodrati, tetapi tantangannya banyak, untuk itu carilah bantuan dan dukungan yang tepat, carilah orang-orang yang niatnya lurus membantu ibu menyusui, jika sudah sering bicara kerjasama dengan susu formula berarti niatnya kurang lurus untuk mendukung ibu menyusui, biasanya memiliki ciri-ciri, ciri-ciri fasilitas yang mendukung ibu menyusui sepenuhnya dia tidak punya kamar bayi sehat, bayi sehat tinggal bersama ibunya dikamarnya, tidak ada poster-poster susu formula, tidak ada jam dinding memakai merk susu formula, tidak ada tempat main yang disponsori oleh susu formula, cari tempat yang tidak ada iklan-iklan susu formula, cari orang-orang yang niatnya lurus seperti dr. Asti, semangatnya seperti teman-teman Dompet Dhuafa yang benar-benar meolong orang menyusui, karena menyusui itu ibadah, jadi menolong orang menyusui pun itu menjadi ibadah, Insyaallah itu ada pahalanya,” ungkap Nia.

Selain diskusi tentang pentingnya menyusui, pada kesempatan kali juga diterangkan kegiatan Mozi Masagi oleh Ernawati yang merupakan Fasilitator Program SNGI (Save Next Generation Institut) di Daerah Garut, Ia menjelaskan tentang program Mozi Masagi (Motor Gizi Makanan Sarat Gizi) yang merupakan salah satu kegiatan di program SNGI di Garut.

“Di program Aksi Peduli Dampak Corona (APDC) ini kami mengadakan mobile gizi dengan nama mozi masagi. Kita membuat makanan dengan bahan-bahan yang tersedia di daerah kami, misalnya seperti daun kelor, kita membuat makanan pendukung ASI seperti puding dan sebagainya. Rencanya mobile gizi yang merupakan inovasi kami ini akan melakukan pendampingan gizi kepada penerima manfaat terutama bayi baduta yang bermasalah di status gizinya,” ujar Ernawati.

(Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini