MENGANTAR anak kembali ke sekolah bukan hanya soal membeli seragam baru atau membungkus buku dengan kertas kado warna-warni. Persiapan perlengkapan sekolah adalah bagian dari proses membangun semangat, kemandirian, dan kesiapan mental anak menghadapi tahun ajaran baru. Karena itu, orang tua perlu mendekatinya dengan cermat dan penuh perhatian.
Langkah pertama tentu saja memahami kebutuhan anak sesuai jenjang pendidikannya. Untuk anak yang baru masuk TK atau SD, misalnya, perlengkapan seperti tas punggung yang nyaman, kotak makan, dan botol minum yang mudah dibuka-tutup menjadi penting. Sementara untuk anak SMP atau SMA, kebutuhan bisa mencakup alat tulis yang lebih kompleks, kalkulator, atau bahkan laptop jika sistem belajar di sekolah sudah mendukung teknologi digital.
Tak kalah penting adalah memastikan seragam lengkap dan layak pakai. Cek kondisi pakaian yang lama—jika masih layak, bisa digunakan kembali. Ini juga menjadi momen yang baik untuk mengajarkan nilai hemat dan tanggung jawab kepada anak. Libatkan mereka saat berbelanja: biarkan mereka memilih motif alat tulis atau warna tas sesuai kesukaan, tapi tetap dengan batasan yang bijak.
Selain perlengkapan fisik, orang tua juga sebaiknya menyiapkan perlengkapan non-fisik: semangat, kepercayaan diri, dan pola hidup sehat. Tidur cukup, sarapan bergizi, dan jadwal harian yang teratur adalah bekal tak kasat mata yang sama pentingnya. Bagi anak yang mengalami transisi—seperti masuk sekolah baru atau naik jenjang pendidikan—berikan dukungan emosional agar mereka merasa aman dan siap menjalani perubahan.
Persiapan sekolah bukan tentang mengejar kesempurnaan, melainkan tentang membekali anak agar bisa belajar dengan nyaman dan percaya diri. Dalam setiap buku yang dilapisi, setiap nama yang ditulis di label tas, terselip harapan orang tua: semoga hari-hari sekolah anak penuh keceriaan, keberanian, dan pelajaran hidup yang berharga.
Tim Redaksi
