LEBAK – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Negeri 3 Cijoro Pasir, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, jadi sorotan. Sejumlah menu yang disalurkan pada Rabu (5/11/2025) diduga mengeluarkan bau tidak sedap.
Dari total 456 ompreng makanan yang dikirim oleh dapur Yayasan Mandiri Banten Sejahtera, sekitar 18 ompreng menu kornet daging ayam ditemukan berbau tak sedap dan dinilai tidak layak konsumsi.
Android BantenNews.co.id
Download di Playstore. Baca berita tanpa iklan, lebih cepat dan nyaman lewat aplikasi Android.
Kepala SDN 3 Cijoro Pasir, Nuri Susanti, mengungkapkan, kasus serupa bukan kali pertama terjadi di sekolahnya. “Ini ketiga kalinya ditemukan makanan yang tidak layak dikonsumsi sejak program ini berjalan,” kata Nuri, Rabu (5/11/2025).
Ia menuturkan, pihak sekolah sudah beberapa kali melaporkan dan menegur penyedia makanan terkait temuan tersebut. “Setiap kali ditemukan menu yang tidak layak, kami langsung berkoordinasi dengan pihak dapur. Bahkan pernah juga kami panggil ke sekolah untuk mengklarifikasi dan memperbaikinya,” ujarnya.
Menurut Nuri, makanan yang terindikasi berbau langsung diamankan dan dibuang agar tidak dikonsumsi oleh siswa.“Kami tidak mau ambil risiko. Anak-anak harus mendapat makanan terbaik. Kalau ada yang meragukan, langsung kami buang dan laporkan ke pengelola,” tegasnya.
Sementara itu, pihak penyedia menu MBG, melalui KSPPG Cijoro Pasir, Aulia, membenarkan adanya kekurangan dalam proses pengolahan menu tersebut.“Setelah kami cek, memang ada beberapa porsi yang pengolahannya kurang sempurna. Proses penggorengannya kurang tepat sehingga menimbulkan aroma yang tidak seharusnya,” jelas Aulia.
Ia menegaskan, makanan tersebut bukan basi, melainkan akibat proses pemasakan yang tidak merata.“Secara higienis dan kualitas bahan sebenarnya sudah sesuai standar. Namun karena proses penggorengan tidak merata, beberapa bagian terasa dan tercium tidak baik. Menu itu langsung kami tarik agar tidak dikonsumsi,” tambahnya.
Aulia menegaskan, pihaknya akan melakukan evaluasi internal terutama pada bagian dapur dan kontrol kualitas.“Ke depan kami akan lebih perketat pengawasan dapur dan proses masak. Program ini untuk kesehatan anak-anak, jadi kualitas harus benar-benar dijaga,” pungkasnya.
Penulis: Sandi Sudrajat
Editor : TB Ahmad Fauzi
