Beranda Pendidikan Menteri Hukum dan HAM Bedah Buku Biografi ‘Anak Kolong Menjemput Mimpi’ di...

Menteri Hukum dan HAM Bedah Buku Biografi ‘Anak Kolong Menjemput Mimpi’ di Untirta

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna Laoly hadir di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) dalam acara bedah buku biografinya

SERANG – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna Laoly hadir di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) dalam acara bedah buku biografinya yang berjudul “Anak Kolong Menjemput Mimpi”. Buku tersebut merupakan biografi politik untuk memperingati usia ke-70 tahunnya.

Dalam acara tersebut hadir berbagai narasumber lain seperti Dekan Fakultas Hukum Untirta, Agus Prihartono, Direktur Jenderal HAM Dhana Putra, Tim Penulis Biografi Lestantya Baskoro, Mantan Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany dan Moderator acara yaitu Presenter Tv One Chacha Anissa.

Dalam kesempatan tersebut Yasona membahas perjalanan hidupnya dari kecil di Sibolga, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara sampai dengan pendidikan S2 dan S3 di Amerika Serikat, lalu karir akademisi sampai akhirnya terjun ke dunia politik. Ia menekankan pentingnya memiliki visi dengan didorong kerja keras.

“Dalam hidup kita perlu mempunyai visi kita perlu mempunyai tujuan. Sejak kecil harus punya cita cita, adek adek harus set the vision. Tidak boleh menggantungkan cita cita tanpa kerja keras,” kata Yasona di Gedung Auditorium Kampus Sindangsari Untirta.

Judul anak kolong diambil karena dulu dirinya kerap tidur kolong meja sampai kolong tempat tidur karena dirinya dulu tinggal di asrama Polisi karena ayah Yasona yang merupakan seorang Polisi.

“Kalau nenek datang sudah pasti saya tidur di kolong. Kami tinggal di asrama yang sangat kecil. maklum rumah dinas asrama polisi di Sibolga,” tuturnya.

Yasonna banyak mengutip quotes dari berbagai tokoh dunia di bukunya, selain wejangan Warren Buffet mengenai 3 hal yang perlu ada di diri seseorang, ia juga menekankan pentingnya Legacy.

To Live, to love, to learn, and to leave a legacy. Harimau itu meninggalkan belang, manusia meninggalkan legacy,” katanya.

Selain bedah buku, kegiatan ini juga dilaksanakan penyerahan penghargaan desa sadar hukum kepada 51 desa di wilayah Provinsi Banten, MoU Untirta dan Kemenkumham, bazar, serta penyerahan Penyerahan Pencatatan Hak Cipta kepada Rektor Untirta Prof. Fatah Sulaiman.

Rektor Untirta menyambut kedatangan Kemenkumham dengan hangat dan meriah dan mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya karena sudah berkenan berkolaborasi dengan Untirta.

“Selamat datang di Untirta dengan visi healthy smart and green, berdaya saing global dengan value JAWARA yang diserap dari dua tokoh sentral Sultan Ageng Tirtayasa dan Syekh Nawawi Al-Bantani. (adv)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini