Beranda Opini Mengapresiasi Penyelenggaraan WWF 2024 di Bali

Mengapresiasi Penyelenggaraan WWF 2024 di Bali

Ilustrasi.

Oleh: Ferdiansyah Putra

Indonesia kembali dipercaya dunia untuk menjadi tuan rumah acara penting dunia, kali ini adalah World Water Forum (WWF) atau Forum Air Dunia ke-10 diselenggarakan 18-24 Mei 2024 di Bali. Penyelenggaraan ini tidak telepas dari kepercayaan dunia internasional kepada Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

WWF adalah acara internasional utama yang berfokus pada isu-isu air di kancah global. Forum ini diadakan setiap tiga tahun sekali dan dihadiri oleh para pemangku kepentingan termasuk pemerintah dan sektor swasta.

Pada forum ini, Indonesia juga mendorong adanya deklarasi para menteri terkait sumber daya air, iklim, pangan, energi, dan kesehatan.WWF merupakan pertemuan internasional terbesar melibatkan berbagai pemangku kepentingan di bidang sumber daya air, mulai dari pemimpin politik, pemerintah, lembaga multilateral, politisi, akademisi, masyarakat sipil, pelaku usaha, dan lain sebagainya.

Penunjukan Indonesia untuk menyelenggarakan kegiatan ini adalah bentuk kepercayaan dunia internasional terhadap Indonesia. Sebelumnya Indonesia juga sukses menyelenggarakan event bertaraf internasional, diantaranya KTT G20 2022 di Bali, KTT ASEAN di Jakarta dan Labuan Bajo serta KTT Archipelagic and Island States (AIS) 2023 di Bali.

Indonesia telah berhasil menjadi tuan rumah perhelatan beberapa event Internasional, dan WWF ke-10 ini. Hal ini tidak terlepas dari persiapan yang sudah dilakukan jauh-jauh sebelumnya dan dengan perhitungan yang matang, baik penyelenggaraannya maupun output nya harus maksimal.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menilai berjalannya World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali sejauh ini berjalan aman dan kondusif serta mengapresiasi pengamanan yang dilakukan TNI-Polri dalam acara yang melibatkan ratusan delegasi mancanegara ini. Menurutnya, kondusifitas tersebut tercermin saat Presiden World Water Council (WWC) Loïc Fauchon hadir di tengah WWF dan menilai Bali tidak ada gangguan sama sekali.

Sementara itu, Presiden WWC Loic Fauchon merasa ‘speechless’ (kagum), melihat kesiapan Indonesia menggelar WWF di Bali. Diakuinya bahwa perhelatan WWF Bali jauh lebih profesional dibanding penyelenggaraan WWF sebelumnya. Loic juga menilai bahwa forum ini dapat menjadi ruang bagi seluruh delegasi termasuk Indonesia untuk mempelajari ilmu-ilmu baru tentang tata kelola air. Selain itu WWF ke-10 di Bali akan menjadi penanda kejayaan diplomasi Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan mengungkapkan sebagai tuan rumah penyelenggaraan WWF 2024, Indonesia tidak hanya melangsungkan acara dengan baik namun juga memberikan hasil serta dampak yang konkrit dan maksimal.

Pemerintah telah menunjukkan bahwa Indonesia memiliki aksi-aksi konkrit dalam pengelolaan sumber daya airnya yang besar, contohnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Pembangunan Rakyat (PUPR) yang telah membangun 36 bendungan dari target 61 bendungan.

Pujian dan apresiasi juga datang dari Badan Air Dunia atau World Water Council (WWC). President WWC, Louic Fauchon menyampaikan apresiasinya kepada Indonesia yang sudah bersedia menjadi tuan rumah atas penyelenggaraan WWF ke-10 di Bali. Louic juga mengucapkan terima kasih kepada Indonesia, baik kepada Presiden dan pemerintahnya, karena telah berhasil menyelenggarakan forum ini secara profesional.

WWC ikut mengapresiasi pembangunan 36 bendungan dari target 61 bendungan di Indonesia untuk memenuhi ketahanan pangan nasional. Karena suplai air bisa diatur untuk mendukung produktivitas pertanian. Organisasi yang didirikan di Prancis dan memiliki agenda berskala internasional itu menilai bahwa Indonesia adalah juara dunia dalam hal pembangunan bendungan. Bendungan sangat dibutuhkan di tengah pertumbuhan demografi dan perubahan iklim karena kebutuhan air akan meningkat.

Ditempat yang sama, Wakil Presiden WWC Eric Tardieu juga menyampaikan ucapan terima kasih dan memberi apresiasi kepada Pemerintah Indonesia selaku tuan rumah yang sudah bekerja keras pada penyelenggaraan World Water Forum ke-10. Apresisasi ini disampaikannya bukan tanpa alasan, karena terbukti Indonesia telah menggelar sejumlah acara bertaraf internasional dengan sukses, salah satunya adalah KTT G20 2023 lalu.

Apresiasi juga disampaikan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi yang menyatakan bahwa penyelenggaraan WWF ke-10 sangat penting bagi Jepang dan mengapresiasi atas penyelenggaraan forum ini.

Direktur dan Perwakilan UNESCO Kantor Asia Timur, Shahbaz Khan mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi kepemimpinan Indonesia terkait soal perairan. Penyelenggaraan World Water Forum 2024 di Bali telah menunjukkan kesatuan peradaban manusia dan air. Pelaksanaan WWF juga menunjukkan kepemimpinan Indonesia khususnya bagaimana peradaban manusia, dalam hal ini budaya di Indonesia dapat menyatu dengan kondisi perairan.

Shahbaz juga menyampaikan bahwa World Water Forum 2024 di Bali sangat penting karena hanya mempunyai enam tahun untuk mencapai target Sustainable Development Goals khususnya air bersih dan sanitasi yang layak. Kita juga membutuhkan lebih banyak gagasan budaya terkait perairan.

Apresiasi dan pujian yang disampaikan oleh sejumlah pihak harus dijadikan cambuk bagi kita sebagai bangsa Indonesia, untuk tetap terus mempersembahkan yang terbaik bagi dunia internasional. Manfaatnya sangat besar jika nama Indonesia dikenal di dunia internasional, bahkan bisa disegani oleh negara-negara yang selama ini menganggap remeh Indonesia. Sudah saatnya kita bangkit untuk mengharumkan nama Indonesia, caranya dengan menjaga kepercayaan pihak luar terhadap negeri ini.*

)* Penulis merupakan Pemerhati Lingkungan Hidup

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News