LEBAK – Kolang-kaling merupakan kuliner khas yang muncul setiap kali bulan ramadan. Kolang-kaling yang biasa disajikan dalam olahan kolak ataupun es buah.
Salah satunya di Kampung Rancawiru, Desa Sukamekarsari, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, yang warganya biasa mengolah kolang-kaling untuk dipasarkan.
Yusuf, salah satu pengusaha kolang-kaling mengatakan, produksi kolang-kaling sudah menjadi tradisi yang dilakukan setiap tahunnya. Bahwa menjelang Ramadan dalam sehari bisa menghasilkan puluhan kilogram kolang-kaling segar yang siap di pasarkan.
“Jadi produksi kolang-kaling ini adalah produk musiman setiap menjelang bulan puasa saja. Jadi kalau bukan bulan puasa ya kita gak produksi,” kata Yusuf, saat ditemui di tempat pengolahan kolang-kaling, Rabu (30/3/2022).
Ia menjelaskan, biasanya saat puasa permintaan akan kolang-kaling cukup tinggi, setiap hari permintaan pasar bisa mencapai 1-2 kuintal.
“Untuk hargan sendiri, 1 liter kolang-kaling diharga Rp 10.000 di tempat,” ucapnya.
Ia menambahkan, untuk setiap pengolahan kolang-kaling, kita memperkerjakan ibu-ibu warga sekitar.
“Dalam pengerjaannya kita kerjakan ibu-ibu, lebih banyak yang bekerja maka lebih banyak juga kolang-kaling yang dihasilkan,” ujarnya. (Tra/San/Red)